Series Culture by Design Rilis di 39 Negara, Tampilkan 11 Seniman Indonesia

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Jumpa pers series Culture by Design digelar di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Poster series Culture by Design. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

Kisah perjalanan 11 seniman Indonesia terangkum dalam series Culture by Design yang dipersembahkan oleh ABC Australia. Series yang mengeksplorasi pengaruh tradisi dan budaya terhadap dunia seni dan kreatif Tanah Air itu bakal tayang di 39 negara di dunia.

Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia Gita Kamath dan Claudine Ryan sebagai Eksekutif Produser dan Manager Screen Production ABC Australia, meluncurkan series-nya dalam sesi screening hari ini di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Profesor Anthony Burke dari University of Technology Sydney yang memandu Culture by Design cerita sejak awal memilih nama-nama para seniman Indonesia sudah terpikirkan dengan baik.

"Ini adalah momen yang kami baru sadari hasil kerja kami luar biasa sekali. Sejak awal, kami sudah memilih Eko Nugroho, Obin, Dyah Retno, dan seniman-seniman lainnya buat datang ke studio mereka. Saya berpikir, ini semua datang dari mana, tentang apa? Percakapan mengalir begitu saja," ungkap Anthony Burke usai screening, Kamis (17/4/2025).

Series Culture by Design menampilkan seniman multidisiplin Eko Nugroho yang telah melanglang buana, seniman keramik asal Yogyakarta Dyah Retno Fitriani, Josephine 'Obin' Komara dari ranah tekstil, Rinaldy Yunardi dari fashion.

Ada juga Hadassah Daniarto yang berasal dari arsitektur berkelanjutan, Kali Sari si pembuat Sarawati Papers, Alvin Tjitrowirjo dari furniture, Elora Hary sebagai arsitek, Erin Dwi Azmi dari desainer grafis, Singgih Susilo Kartono yang terkenal membuat sepeda bambu, dan Oleh Realrich Sjarief dari arsitek.

Jumpa pers series Culture by Design digelar di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).Jumpa pers series Culture by Design digelar di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). Foto: Tia Agnes/ detikcom

"Cara kerja desain sebenarnya mudah, cara kami melakukannya di Australia tentunya beda dengan Indonesia. Idenya, konsepnya, sustainability, dan menjelaskan orang Australia bisa belajar dari 11 seniman Indonesia. Budaya berjalan beriringan antar dua negara," sambungnya.

Usai sesi screening, para seniman yang hadir ngaku nggak menyangka dengan undangan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

"Dari series ini sebenarnya mendokumentasikan gimana teknik dan metode dari setiap seniman yang berbeda-beda, akhirnya membuat satu pengetahuan tertentu yang bisa dicerna oleh siapapun yang menonton. Jadi inspirasi baru buat mereka," katanya.

Dyah Retno yang berdomisili di Kasongan, Yogyakarta, mendaur ulang limbah-limbah keramik yang ada di area rumahnya jadi karya seni bernilai tinggi. Ia mengubahnya jadi keramik multifungsi maupun artwork sejak tahun 2016.

Beda halnya dengan Eko Nugroho yang namanya sudah melanglang buana dan lintas medium. Seniman yang sukses bekerja sama dengan berbagai brand internasional menegaskan Indonesia punya seniman yang mumpuni dan secara sporadis berdiri sendiri.

"Indonesia kaya akan kesenian. Seniman yang terlibat dalam series ini sudah cukup terkenal, baik yang secara sporadis, disupport negara kecil, atau yang individu sudah mendunia. Ini adalah support bagi seniman Indonesia dengan metode yang menyenangkan," tukasnya.

Series Culture by Design akan tayang perdana di ABC Australia pada 20 April pukul 11.00 WIB. Episode baru bakal tayang pada hari Minggu di jam yang sama dan dapat diakses di saluran berbayar di Indonesia.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO