23 Perupa Minangkabau Mejeng Karya di Singapura

Dalam art scene di Indonesia, ada banyak perupa Minangkabau yang eksis berkarier sampai melanglang buana ke mancanegara.
Selama beberapa generasi pula, perupa Minangkabau berpusat di dua tema dominan: pengaruh lukisan MOOI Indie dan kehadiran filosofi adat Minangkabau yang telah mengakar dalam artistik mereka.
Eka Novrian sebagai penulis pameran menulis pameran ini menyoroti pergeseran paradigma yang diprakarsai oleh Kelompok Seni Rupa Jendela di awal dekade 2000-an. Ada sejumlah nama di antaranya Handiwirman Saputra, Yusra Martunus, dan Rudi Mantofani.
Nah, di pameran kali ini sengaja gabungin perupa yang profesional dan emerging atau pendatang baru. Berbagai generasi muda yang sebagian besar tergabung dalam Sakato Art Community meneruskan semangatnya.
Perupa seperti Fika Ria Santika, Erizal AS, dan Ibrahim juga membawa perspektif baru pada seni obyek dan abstraksi, menafsirkan kembali alam melalui lensa kontemporer.
"Melalui lukisan, patung, dan instalasi, Nature, Everyday Life, and Glimpses of the Past merayakan keragaman pendekatan artistik yang muncul dari budaya Minangkabau saat ini," tulisnya dalam keterangan yang diterima.
Pameran ini mengajak pengunjung untuk mempertimbangkan kembali hubungan antara alam, tradisi, dan realitas yang terus berubah yang dihadapi oleh para perupa ini.
(tia/dar)