Penulis dr Andreas Kurniawan Sambangi Kantor detikcom, Bicara Mental Health

Pembahasan kesehatan mental tiba-tiba saja ada di jagat maya dan dibahas di mana-mana, jadi hal terpenting selain kebugaran fisik. Isu-isu tersebut yang dituangkan oleh psikiater bernama dr Andreas Kurniawan, Sp.Kj dalam dua buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring perdana terbit pada Desember 2023. Bukunya sukses jadi mega bestseller dan dapat sambutan yang hangat.
Buku kedua yang berjudul Seorang Wanita yang Ingin Menjadi Pohon Semangka yang resmi rilis bulan lalu, dapat apresiasi yang sama. Merayakan perlisan karya terbarunya, psikiater yang ngefans banget sama Doraemon itu menyambangi kantor detikcom, kemarin.
Dibuka dengan obrolan bareng detikpop, live streaming di program detikSore sampai kehadirannya yang dinantikan oleh karyawan detikNetwork yang tergabung dalam detikcom bookclub.
Dalam acara Ngabuburead dan Bookber bareng sekitar 30 awak redaksi, dr Andreas cerita buku-buku yang ditulisnya bermula dari sebuah kegelisahan.
"Gimana kalau suatu hari nanti saya meninggal. Makanya diawali membahas suatu saat akan meninggal, waktunya akan pergi, bisa nggak sih kita melihat hidup yang sekarang dijalani bangga," ucapnya di kantor detikcom pada Selasa (18/3/2025).
Dalam buku keduanya, ia mengajak pembaca buat refleksi. 'Jika kamu meninggal dan terlahir kembali, bakal terlahir sebagai apa?'
"Ketika ketemu pasien yang membawa rasa sakit, ternyata penyesalan rasa sakit dari pasien ini mirip-mirip. Nggak puas dengan hidupnya, jam 11 datang pasien bipolar, jam 12 datang pasien mau punya anak tapi nggak dapat-dapat, ada yang cerita stres nggak punya kerjaan. Banyak unfulfilled desire," katanya.
Di karya terbarunya, ia menemukan karakter pasien yang dibuatnya sebagai semi fiktif bernama Lalit. "Inspirasinya adalah gadis ini, kalau anak kami terlahir perempuan dan ada di universe lain, yang mungkin tidak dalam kondisi yang sakit, kami akan berikannya nama itu. Di dunia tersebut, kita belum tentu saja ketemu dan menjalani dunia ini. Memang banyak what if," terangnya.
Sepanjang satu jam, dr Andreas mengobrol dengan awak redaksi yang diselingi dengan humor. Penampilannya yang gondrong, gaya bicara ringan, dan humoris, membuat obrolan tampak hangat.
Bagaimana kiprah dr Andreas sebagai psikiater dan penulis buku? Simak terus artikel-artikelnya hanya di detikpop ya.
(tia/dar)