Review

Panggung Musikal MAR: Sisi Lain Peristiwa Bandung Lautan Api

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Panggung Musikal Mar digelar pada 26-28 Februari 2025 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.
Panggung musikal MAR digelar di Ciputra Artpreneur Theatre mulai 26-28 Februari 2025. Foto: Vox Populi Publicists/Nick Hanoatubun
Jakarta -

Di warung Ambu pada 1946, Aryati seorang juru rawat yang ada di rumah sakit Bandung pertama kalinya berjumpa dengan Mar. Ia adalah seorang Sersan Mayor yang ada di garda terdepan melawan sekutu penjajah.

Mar dikenal berperawakan tinggi, tubuh tegap, dan wajah rupawan. Neneng anak dari Ambu selalu memanggilnya dengan 'kaseup' dan membuatkannya kopi cinta.

Di warung Ambu-lah, para kolonel dan tentara berkumpul dan bercanda. Di situ juga, perawat yang ada di dekat tangsi tentara nongkrong. Dari titik itulah, kisah terjalin. Mar dan Aryati memutuskan memadu kasih.

Kisah cinta keduanya 'terpisah' oleh tugas negara. Mar ditugaskan ke Yogyakarta buat memimpin pemerintahan Ibu Kota baru. Aryati dipindahkan ke Jakarta. Usai tugas negara, Mar menjemput Aryati dan bertemu di Stasiun Jakarta Kota.

Untuk kesekian kalinya, setiap kali berpisah, Aryati selalu meminta janji Mar, "Ingat ya Mar. Jika itu napas terakhirmu, di hadapan aku."

Saat peristiwa Bandung Lautan Api pecah, Mar dan Aryati baru saja menikah. Baru suka cita terasa, mereka kembali berpisah.

Panggung Musikal Mar digelar pada 26-28 Februari 2025 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.Panggung Musikal Mar digelar pada 26-28 Februari 2025 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta. Foto: Vox Populi Publicists/Nick Hanoatubun

"Rindu tak bisa kau lawan, Mar. Semakin kuat, semakin menguasaimu," ucap Aryati pada Mar.

Kisah cinta Mar dan Aryati dibuka oleh kilas balik yang dituturkan oleh Nin (Aryati di masa tua) yang diperankan oleh Sita Nursanti pada Mara (cucunya) mengenai pertemuan dengan Aki (Mar).

Melalui kenangan hidup Nin, karakter Aki/ Mar dihidupkan. Lantunan lagu demi lagu yang diciptakan oleh Ismail Marzuki jadi alunan yang indah. Lebih dari 40 lagu ciptaan sang komposer dan libretto (dialog yang dinyanyikan) hasil aransemen Dian HP berhasil membius penonton.

Selama lebih dari dua jam, penonton musikal MAR hanyut akan kisah fiksi sepasang kekasih di masa perang saat tersebut. Mar bukan sekadar karakter fiksi, namun lewat ingatan dan peristiwa bersejarah kita dibawa kembali ke dalam romansa masa lampau.

Saat lagu Rindu Lukisan dinyanyikan, suasana cinta terasa. Sama halnya dengan medley lagu Sepasang Mata Bola, Sapu Tangan hingga Selendang Sutra dengan diiringi artistik yang memukau menambah khidmat musikal MAR.

Drama Musikal MAR Digelar pada 26-28 Februari 2025 di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta.Drama Musikal MAR Digelar pada 26-28 Februari 2025 di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta. Foto: Tia Agnes/ detikcom

Ketika lagu Gugur Bunga dinyanyikan, ditambah adegan peti mati yang diangkat oleh para tentara, banyak penonton yang terenyuh dan menangis. Kisah MAR yang ditulis Titien Wattimena dan diproduksi Artswara berhasil menuangkan kisah fiksi layaknya realita.

Dengan artistik yang dipimpin Iskandar Loedin, dan akting Galabby Thahira (Aryati) dan Gabriel Harvianto (Mar) serta puluhan pemain lainnya, panggung musikal MAR jadi salah satu rekomendasi wajib bagi penggemar pertunjukan musikal di Tanah Air.

Mar bukanlah cerita fiksi, tapi sepenggal kisah yang bakal membuatmu terhanyut dan lebih dalam mengenal sejarah bangsa.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO