Natasha Rizky Ungkap Bagian Tersulit Saat Menulis Buku Ternyata Tanpamu

Mantan istri Desta mengungkapkan bahwa perasaan kehilangan sering kali memicu berbagai emosi negatif, seperti kemarahan dan ketidakpercayaan.
"Aku ngerasa memang ketika lagi ada kehilangan, biasanya respons utama manusia tuh, mayoritas tuh pasti marah, kesel, nggak terima, terus sedih, hancur, terpuruk, dan kayak maunya tuh mentalnya tuh penginnya nyalahin orang deh pokoknya," kata Natasha Rizky di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Seiring berjalannya waktu, ibu tiga anak itu belajar untuk menerima keadaan dan melihat kehidupan dari perspektif yang lebih positif. Hal ini yang kemudian menginspirasi dirinya untuk menulis buku Ternyata Tanpamu.
"Aku pun juga butuh beberapa musim untuk bisa, kayaknya 'nggak apa-apa ya' gitu, ternyata langit masih biru-biru aja, kenapa aku bikin ini, ya pengen membagi cerita aja ke temen-temen bahwa, 'eh lu masih bisa nafas kan' gitu, nggak apa-apa sih kita sebenernya ya, cuman emang butuh beberapa waktu sih gitu," tuturnya.
Penulis berusia 31 tahun itu juga menekankan pentingnya rasa syukur dalam menghadapi kehilangan. Ia menyadari bahwa masih ada banyak hal yang bisa disyukuri, meskipun sesuatu telah hilang.
"Alhamdulillah, mungkin satu ilang, tapi Alhamdulillah saya masih gini. Alhamdulillah saya masih gini sama anak-anak saya. Alhamdulillah saya masih bisa makan, Alhamdulillah saya masih bisa tidur dengan nyenyak, jadi aku sangat-sangat salut banget sama orang-orang yang bisa, rasa syukurnya tuh udah bisa setinggi itu, itu juga yang bikin aku bikin buku ini," beber Natasha Rizky.
Dalam proses penulisannya, Natasha Rizky mengungkapkan bahwa bagian tersulit dari bukunya adalah bab keempat. Ia ingin memastikan bahwa isi dalam bab tersebut benar-benar berdasarkan pengalamannya sendiri, bukan sekadar imajinasi.
"Yang paling sulit itu, sebetulnya di buku ini tuh, yang pas, yang bab 4 sih sebetulnya, jadi emang yang aku tulis di bab 4 itu, adalah gimana caranya, ini emang udah yang pernah aku lewatin. Jadi jangan sampai ngarang-ngarang bebas," terangnya.
Bintang film Keajaiban Air Mata Wanita itu ingin bukunya memberikan sudut pandang berbeda tentang kehilangan.
"Niat aku adalah untuk berbagi teman-temanku ini, bahwa ini loh, ada beberapa POV dari orang-orang yang meninggalkan dan ditinggalkan, itu tuh banyak banget POV-nya. Gak perlu soal hancur dan sedih aja. Tapi juga, mereka ada yang bahagia, ada yang malah bersyukur, ada yang juga menyesal, itu banyak banget," pungkasnya.
(ahs/tia)