Kusala Sastra Khatulistiwa Eksis Lagi, Ini Rencana Programnya

Di bawah naungan Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia (YRKI) penghargaan sastra bergengsi yang diberikan kepada sastrawan Tanah Air kembali digelar tahun ini. Ada 3 kategori karya yang bakal diseleksi di Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) yakni prosa, puisi, dan cerpen.
Penghargaan kali ini bakal berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kusala Sastra Khatulistiwa tak hanya menyeleksi karya terbaik dari tim juri yang ada, namun juga menyiapkan sejumlah program.
Ketua YRKI, Pratiwi Juliani mengatakan lahirnya yayasan ini berkat pekerjaan suaminya selama 20 tahun.
"Saya lebih melihat sebagai bentuk tanggung jawab sebagai yayasan. KSK dikerjakan di bawah yayasan dan harus bekerja untuk masyarakat. Ada perkembangan program. KSK adalah bentuk penghargaan idealisme tertinggi kepada penulis dan komunitas sastra di Indonesia," katanya saat jumpa pers di Aula PDS HB Jassin, kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Senin (20/1/2025).
Tak cuma kasih penghargaan tertinggi dengan total hadiah masing-masing pemenang sekitar Rp 100 juta, tapi programnya dikembangkan lagi.
"Kami akan membawa pemenang ke komunitas sastra atau ke kampus-kampus, supaya ilmu yang bermanfaat ini dibagikan ke komunitas-komunitas dan sekolah. Kami ingin mengembalikan nilainya pada masyarakat juga," sambung penulis asal Kalimantan tersebut.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria yang jadi kurator di YRKI juga menambahkan KSK akan bekerja dari hulu ke hilir. "Ada kegiatan pembinaan para calon penulis, lalu gimana ekosistem penerbitan sastra bisa tumbuh sehat, dan berkontribusi di situ," ucapnya.
Yayasan bakal membeli buku para pemenang senilai Rp 25 juta dan bakal disebarkan ke sekolah, komunitas, perpustakaan,. dan taman bacaan masyarakat. Hadiah buat tiga buku terbaik yakni Rp 75 juta, dengan total hadiah masing-masing sebesar Rp 100 juta.
(tia/dar)