Festival Sada Awi Digelar, Bambu yang Tak Lepas dari Masyarakat Sunda

Adalah Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang menggelar acara ini. Tema yang diangkat dalam Festival ini adalah Suara Tradisi Dari Alam untuk Masa Depan.
Dalam acara yang digelar di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat ini menghadirkan 1.115 penampil dari 34 sanggar musik bambu yang tersebar di seluruh Jawa Barat. Ada pula penampilan dari grup musik elektronik Bottlesmoker dan kelompok musik tradisional Karinding Attack.
"Sada Awi merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam melestarikan warisan budaya masyarakat Sunda. Bambu, sebagai simbol kehidupan dalam budaya Sunda, tidak hanya melambangkan fleksibilitas dan ketahanan, tetapi juga harmoni dengan alam. Melalui festival ini, kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa bambu tidak hanya sekadar material yang fungsional, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam yang mengajarkan keseimbangan antara tradisi, teknologi, dan lingkungan. Kami berharap, festival Sada Awi menjadi perayaan sekaligus refleksi akan pentingnya nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur kita," ujar Retno Raswaty selaku Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Jawa Barat dalam keterangan rilis yang didapat detikcom, Kamis (5/12/2024).
Dalam festival ini, menunjukkan bambu yang memang tidak lepas dari masyarakat Sunda dalam bidang budaya, ekonomi dan juga ekologi.
Festival ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk melihat potensi bambu dalam konteks modern, sekaligus menghargai nilai sejarahnya yang kaya akan tradisi.
Ada lima kegiatan dalam festival ini. Kelima kegiatan itu adalah Gebyar Musik Bambu, Pertunjukan Spesial Musik Cepot Saga, Pameran Produk Bambu, Workshop Kreatif dan Diskusi Budaya.
Diharapkan nantinya festival ini bisa menjadi agenda tahunan di Jawa Barat. Festival ini juga memberikan pesan kuat soal pentingnya menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi.
(wes/tia)