Cerita Putri Basoeki Abdullah di Balik 'Pertempuran Gatotkaca Lawan Antasena'

Eksibisi bertajuk Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah menggubah 14 lukisan sang maestro ke dalam bentuk digital dan imersif. Hasilnya? Lukisan nggak lagi terkesan jadul dan naturalis saja, tapi bisa kamu sentuh di layar yang bernuansa warna-warni.
Di antara 14 lukisan, ada satu karya berjudul 'Pertempuran Gatotkaca Lawan Antasena Memperebutkan Sembadra' yang dibuat tahun 1954. Karyanya gambarin peperangan antara Gatotkaca dan Antasena yang menyeramkan. Ternyata nih detikers, ada cerita di balik karya tersebut.
Putri Basoeki Abdullah, Sidhawati Abdullah, cerita kalau ayahnya yang dipanggilnya dengan panggilan 'dad' sempat meminta saran darinya.
"Bapak nanya gimana cara membuat peperangan supaya kelihatan seram dan seru. Saya bilang, dibikin semurka saja dad. Lautnya dibikin marah, makanya lautnya jadi ombak bergelombang dan besar-besar gitu," terangnya saat ditemui di opening pameran seni imersif Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah di GIK, Grand Indonesia West Mall, Jakarta Pusat pada Rabu (13/11/2024).
Dari penggambaran itulah, Basoeki Abdullah coba menuangkannya jadi lebih emosi dan penuh energi kemarahan.
Tak cuma itu saja nih detikers, ternyata Basoeki Abdullah juga pernah nanya kepada putrinya akan lukisan lainnya. Dalam lukisan Flora dan Fauna Kekayaan Langka (1980-an), ada putri duyung yang tampak berenang.
Menurut perempuan bernama lengkap Cecilia Sidhawati, itu ada ceritanya.
"Tadinya itu belum ada, cuma image-nya saja pas di bawah laut. Dad juga nanya, ada putri duyung saja, karena melukis pakai cat minyak jadi bertahap ya," pungkasnya.
Kini karya-karya Basoeki Abdullah dalam bentuk imersif bisa disaksikan di GIK secara gratis sampai April 2025 ya, detikers.
(tia/tia)