Fadli Zon Punya Koleksi 1.000 Keris, Salah Satunya Pusaka Junjung Drajat

Fadli Zon dilantik jadi Menteri Kebudayaan dalam kabinet Merah-Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming periode 2024-2029. Tapi tahukah detikers kalau petinggi Partai Golkar itu adalah seorang kolektor?
Ya, koleksi yang dipunya oleh Fadli Zon bukan main loh. Ada koleksi 1.000 keris yang berasal dari banyak daerah dan sejarah. Selama lebih dari dua dekade, ia mengoleksi keris yang jadi barang kesukaannya.
Ada satu keris yang disebut Fadli Zon selalu dibawanya ke mana-mana yakni keris Pusaka Pamor Junjung Drajat. Dilansir dari detikNews, keris itu selalu dibawanya dalam setiap perjalanan.
"Ya kadang kala iseng saya lihat (keris Junjung Drajat). Ya adalah (isinya) masa nggak ada isinya, isinya ya itu besi, baja ya keris. Junjung Drajat kalau saya bawa di mobil," urai Fadli.
Harga keris koleksi Fadli pun beragam. Dari Rp 200 ribu hingga Rp 15 juta.
"Saya juga belinya lebih ke bentuk edukasi yang dipamerkan itu ada yang saya beli cuma Rp 200 ribu ada, Rp 300 ribu. Temuan dari kali, kaya sungai saya beli. Ada yang harganya sejuta, Rp 5 juta, ada yang Rp 10 juta, Rp 15 juta. Tergantunglah," ungkapnya.
Pria yang juga berprofesi sebagai Ketua Sekretariat Nasional perkerisan Indonesia itu cerita kalau keris yang jadi warisan kebudayaan Tanah Air harus dilestarikan.
Dari banyaknya keris ada yang berasal dari Kediri, Singasari sampai Mataram. Bahkan koleksi yang paling tua berusia lebih dari seribu tahun. Dalam LHKPN pribadinya, Fadli Zon melaporkan barang antik dan seni yang diperolehnya berasal dari pembeliannya sendiri dan hibah senilai Rp 2 miliar sejak 1998.
Dalam sambutan serah terima jabatan dari menteri sebelumnya, fadli Zon mengatakan sebenarnya bukanlah seorang politisi tapi budayawan.
"Saya mungkin dikenal sebagai seorang politisi, tapi sebetulnya background saya adalah budaya. Saya ini sebetulnya orang budaya yang masuk politik, bukan orang politik yang masuk kebudayaan jadi saya punya passion sebenarnya lebih banyak di (bidang) budaya ketimbang politik," kata Fadli Zon.
Dia mengatakan pemisahan Kementerian Kebudayaan dalam periode kali ini merupakan sebuah tonggak sejarah, sebab kebudayaan Indonesia yang begitu beragam dan kaya. Dia optimistis kementerian kebudayaan bisa lebih berfokus dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
"Pak Prabowo Subianto sebagai presiden mempunyai komitmen untuk memajukan kebudayaan Indonesia yang sangat kaya, karenanya kemudian menjadikan Kementerian Kebudayaan menjadi kementerian tersendiri," tukas Fadli Zon.
(tia/pus)