Ini Saksi Bisu Kebakaran MNI, Patung Gajah Pasemah Asal Sumsel

Patung Gajah Pasemah asal Sumatera Selatan ada di ruangan inti tempat lokasi kebakaran terjadi. Lokasinya paling belakang dari Gedung A yang jadi cagar budaya.
Di ruangan ini patung Pasemah ada dan jadi saksi bisu dari kebakaran tersebut. Usai kebakaran, patungnya tetap berada di lokasi asal dan dipamerkan lagi ke hadapan publik. Di sampingnya ada ruangan yang hangus terbakar dengan sisa tumpukan kebakaran yang ada.
Menurut Penanggung Jawab Unit (PJU) Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi sembari cerita di media tour bilang kalau patung Pasemah ini adalah artefak yang jadi saksi bisu.
"Sebenarnya setiap anak seni rupa yang belajar seni pastinya selalu ke sini, menggambar relief gajah yang jadi inspirasi mereka. Ada juga buat tugas kuliah, seringnya begitu," terang Chandra di Museum Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Jumat (11/10/2024).
![]() |
Menurut Chandra, ada beberapa arca yang sengaja tetap ada di situ. "Arca pendamping ini yang menemani Pasemah," terangnya.
Educator MNI, Gunawan, cerita kalau ruangan perunggu itu jadi area yang paling terdampak. "Ketika proses mitigasi, pihak MNI dan tenaga ahli melakukan penyusuran, menggali dengan hati-hati, alat apa saja yang dipakai untuk mitigasi bencana, penggalian, pengayakan, dan makanya ada karung yang berisi," katanya kepada detikpop.
Menurut Gunawan, patung Pasemah itu adalah nama daerah yang ada di Sumatera Selatan. "Itu nama daerah, ada bentuk relief gajah dan habitat yang di sekitarnya, makanya banyak mahasiswa seni rupa belajar seperti apa bentuknya di masa lampau," terangnya.
![]() |
Apa sih patung Gajah Pasemah?
Dilihat dari laman MNI, batu Gajah ini berasal dari dataran tinggi Pasemah di Sumatera Selatan. Berasal dari 2.500 sampai 1.500 SM, bentuk dan figur yang diciptakan menampilkan seekor gajah yang sedang melahirkan. Ada bentuk gajah, babi rusa, dua orang laki-laki memakai perhiasan dan penutup kepala.
Masyarakat di sekitar situs Pasemah juga percaya, ada legenda Si Pahit Lidah. Tokoh sakti ini bisa mengutuk siapapun jadi batu dengan sumpah serapahnya. Bentuk manusia dan hewan yang ada di acara ini dipercaya sebagai mereka yang kena kutukan Si Pahit Lidah.
(tia/dar)