Nindityo Adipurnomo Pajang Wayang Rotan Dinasti Keluarga Tahun 2014 hingga 2024

Berjudul Wayang Rotan Dinasti Keluarga di Tahun 2014 hingga 2024, seniman asal Yogyakarta seakan mengajak kita buat menelisik arti dari makna 'dinasti keluarga'. Pria yang akrab disapa Nindit itu mengaku karyanya memang multitafsir.
"Ada dua interpretasi tergantung kamu melihatnya dari sisi yang mana," ucap Nindit ketika ngobrol dengan redaksi detikpop pada Rabu (9/10/2024) malam.
Menurut keterangannya, karya seni buatannya tidak menunjukkan adanya nilai atau tanda-tanda moral yang baik dan buruk. Tapi jika pengunjung melihatnya secara resisten dan memaknai tak benar, maka itulah yang terlihat.
![]() |
"Karena saya seniman, saya harus netral tapi memancing fantasi yang bisa berkembang dari pengunjung," katanya.
Dia menegaskan judul 'Dinasti Keluarga' tak menyentil satu pihak keluarga yang (mungkin) saja ada di benak pengunjung. Tapi bisa berarti dinasti siapa saja. "Bisa pebisnis, sultan, dimana saja ada toh dinasti keluarga," tuturnya semringah.
"Saya nggak mau kasar atau vulgar nunjuk seseorangnya," kata Nindit lagi.
Sembari menjelaskan, wayang rotan yang dibuatnya menampilkan beberapa figur. Nindit menjelaskan ada sosok bapak dan ibu, anak laki-laki dua orang, menantu, dan juga adik ipar.
Baca juga: ICAD 14 Tampilkan Karya Seni Tak Terduga |
"Ini ada adiknya bapaknya di bagian bawah, yang juga terbuat dari wayang rotan," tegasnya.
![]() |
Seri karya Nindityo kali ini terdiri dari 7 konstruksi rotan dan dua karya 2Dimensi yang terbuat dari kulit kerbau. Terinspirasi dari wayang kardus karya Imam Sucahyo, karyanya mengeksplorasi subyek lewat penafsiran ulang.
Menurut Nindit, wayang adalah medium yang tepat buat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. "Kalau yang namanya wayang, karakter figur gitu misalnya wayang arjuno, sudah paham. Wayang ini yang selalu bisa membicarakan karakter individu seseorang," tukasnya.
(tia/dar)