'Papan Tulis Hitam' Jumaldi Alfi Mejeng di D Gallerie

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Seniman Jumaldi Alfi
Potret Jumaldi Alfi yang tengah menggelar pameran tunggal Never Ending Stories di D Gallerie, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Foto: Courtesy of D Gallerie
Jakarta - Jumaldi Alfi yang dikenal sebagai seniman asal Lintau, Sumatera Barat, telah melanglang buana di skena seni rupa kontemporer Indonesia. Sosok dan karya-karyanya tak diragukan lagi.

Dibuka pada 21 September, Jumaldi Alfi menggelar pameran tunggal berjudul Never Ending Stories di D Gallerie, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Salah satu seri karya yang dipamerkan adalah seri papan tulis hitam dan jadi ciri khasnya. Menurut kurator pameran, Heru Joni Putra sosok Alfi adalah satu-satunya seniman Indonesia yang konsisten menyoroti papan tulis hitam sebagai obyek sekaligus wacana.

"Serial lukisan papan tulis hitam yang dikerjakan Alfi lebih-kurang dalam dua dekade terakhir menunjukkan upaya menarik untuk memperluas makna penting papan tulis sebagai salah satu medium yang kita gunakan dalam proses menjadi Indonesia," ungkapnya dalam keterangan yang diterima.

Awalnya, papan tulis ini muncul sebagai obyek lukisan dalam serial Postcard from the Past di 2005. Alfi pun melukis papan tulis yang berisikan tulisan tegak bersambung dan sedikit coretan.

Tulisan-tulisan itu tampak menimpal tulisan lainnya, sebagiannya bekas hapusan yang masih tersisa, dan sebagian kecil masih dapat kita baca.

Lukisan papan tulis hitam muncul kembali secara konseptual pada serial Colour Guide Series (2007). Di sini, dalam salah satu karya bernomor #8, Alfi kembali melukis papan tulis dan membubuhkan tulisan tegak bersambung dari kapur berbagai warna.

"Papan tulis hitam yang menjadi bagian dalam Pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga saat ini, dianggap sebagai simbol politis bagi kebangkitan bangsa Indonesia melalui pemberdayaan ilmu pengetahuan," katanya.

Fyi nih genks, Alfi yang kelahiran 1973 bersama kelompok seni rupa Jendela sukses dapat perhatian internasional di akhir dekade 1990-an. Dia dikenal sebagai seniman yang fokus pada eksplorasi estetika dan material dalam wilayah yang lebih formalis dan personal.

Alfi dan Kelompok Jendela berhasil memperkenalkan dinamika segar ke dalam dunia seni kontemporer Indonesia yang masih sangat muda.

Bagi detikers yang suka datang ke pameran seni, bisa lihat-lihat karyanya sampai sebulan ke depan pada 21 Oktober 2024.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO