Aksi Panggung Didik Nini Thowok Curi Perhatian di ARTJOG 2024

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Penampilan Didik Nini Thowok di ARTJOG 2024
Penampilan Didik Nini Thowok di ARTJOG 2024. Foto: Courtesy of Bakti Budaya Djarum Foundation/ Image Dynamics
Jakarta -

Pameran seni rupa kontemporer tahunan ARTJOG masih berlangsung di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta, hingga 1 September 2024. Puluhan karya seni yang ditampilkan di ARTJOG dapat sorotan bagi pencinta seni.

Tapi kini aksi panggung dari Didik Nini Thowok dalam Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan curi perhatian. Nini Thowok bersama Elizabeth D. Inandiak (narator), Anon Suneko (komposer), dan Sarah Diorita (performer) memadukan pertunjukan wayang golek.

Lantunan tembang dari beberapa pupuh di dalam kisah dalam seni tari yang dikoreografikan sang maestro mengajak pengunjung buat melihat lagi kisah Amongraga dan Tambangraras secara kontemplatif.

Pementasan yang dibawakan oleh Didik Nini Thowok berasal dari karya seni instalasi mix media hasil kolaborasi Nicholas Saputra, Happy Salma, (alm.) Gunawan Maryanto, dan Iwan Yusuf.

Karya ini merupakan tafsir dari terjemahan Serat Centhini yang dilakukan oleh Elizabeth D Inandiak yang diterbitkan pada 2002.

Nicholas Saputra bilang acara Meet The Artist digelar buat memaknai isi dari percakapan antara Amongraga dan Tambangraras.

Penampilan Didik Nini Thowok di ARTJOG 2024Penampilan Didik Nini Thowok dan Elizabeth D Inandiak di ARTJOG 2024 Foto: Courtesy of Bakti Budaya Djarum Foundation/ Image Dynamics

"Ini adalah upaya kami untuk memperkenalkan lebih dalam sebuah karya penting dalam sastra Jawa dari abad ke-19. Secara visual, instalasi ranjang dan kelambu dihadirkan melalui kolaborasi dengan Iwan Yusuf," katanya dalam keterangan yang diterima.

Melalui karya ini, lanjut Nicholas, kita diajak untuk memaknai isi dari percakapan antara Amongraga dan Tambangraras sebagaimana sebuah suluk dipresentasikan kembali di era kontemporer hari ini melalui karya Elizabeth D. Inandiak.

"Seperti halnya memaknai sebuah ramalan dari masa lalu," tegasnya.

Setelah penampilan dari Didik Nini Thowok, penari dan koreografer Rianto yang sekarang tinggal di Jepang, menampilkan pertunjukan tari bertajuk Sastra Jiwangga - Perjalanan Tubuh Jawa, akhir pekan lalu. Rianto, dalam setiap penampilannya, selalu berusaha mengungkap relasi antara tubuh religius, sosial, politik, dan tradisional.

Direktur ARTJOG, Heri Pemad, mengatakan sebuah peristiwa budaya ketika mendapatkan kesempatan dan semangat yang sama dari relasi, partner, atau dari siapapun rasanya seperti mendapatkan kawan satu frekuensi.

"Kerja sama ini sangat membahagiakan di tengah kondisi kemandirian sekaligus keterbatasan dari teman-teman seniman dan penyelenggara event seni dan budaya. Dukungan ini juga menguatkan landasan kita bahwa memajukan seni dan budaya adalah tanggung jawab bersama," tukasnya.




(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO