Obituari

Joko Pinurbo di Antara Yogya dan Sekaleng Khong Guan

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Joko Pinurbo Terbitkan Buku Kumcer Perdana Tak Ada Asu di Antara Kita
Penyair Joko Pinurbo (Foto: GPU/ Istimewa)
Jakarta - "Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan".

Jika Bandung punya Pidi Baiq dengan segala keromantisannya, maka Yogya ada Joko Pinurbo. Ingat sajak-sajak Joko Pinurbo soal kota Yogya, pastinya terkenang kerinduan akan angkringan yang ada di Yogya.

Joko Pinurbo atau akrab disapa Jokpin memang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, tapi namanya identik dengan kota Yogyakarta. Sajaknya sukses jadi slogan yang ada di setiap sudut kota. Jokpin adalah Yogya, begitupun sebaliknya.

Sajak-sajak Jokpin khas sekali dengan perpaduan humor dan ironi. Dia sering banget terinspirasi oleh kejadian sehari-hari. Ketika Yogya sudah menjadi domisilinya sejak kuliah Universitas Sanata Dharma, maka tak ayal Yogya jadi kota favoritnya sepanjang hidup.

Sejak awal kemunculannya, Jokpin terkenal banget lewat puisi Celana. Buku puisi Penjual Celana melambungkan namanya hingga raih Hadiah Sastra Lontar di 2021. Dalam sebuah wawancara, Joko Pinurbo bilang kalau selama ini gak pernah ada penyair yang nulis soal celana atau sarung.

Jokpin giat banget nulis sajak-sajak soal celana, sarung, soal angkringan, Yogya, dan segala hal tentang kejadian sehari-hari penuh humor.

Pada Agustus 2019, dia menerbitkan buku puisi Perjamuan Khong Guan. Tiba-tiba saja, ia ngomong soal Khong Guan dan segala mitosnya pas Lebaran.

Penyair Joko PinurboPenyair Joko Pinurbo Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Bukan Jokpin namanya yang bisa nulis humor dan kritik jadi sajian berbeda. Dia gabungkan antara merek Khong Guan yang melegenda dan gaya puisi yang menjadi ciri khasnya ke dalam 80 sajak.

Di usia senjanya, dalam sebuah wawancara dengan redaksi detikpop, Jokpin sempat bilang kalau gak sangka puisi punya tempat spesial di hati pembacanya. Bahkan buku-bukunya sukses laku di pasaran.

Dia yang ngaku sudah hidup puluhan tahun jadi penyair dan sastrawan, merasakan ada perbedaan pas buku-bukunya laku. "Ternyata apa yang saya katakan dengan sangat yakin dan percaya diri itu terbukti di kemudian hari dengan sambutan yang luar biasa terhadap karya saya, karya Sapardi Djoko Damono sampai Aan Mansyur," katanya.

Bahkan dengan herannya bisa dicetak puluhan kali. Jokpin juga semringah pas buku puisi Selamat Menunaikan Ibadah Puisi yang terbit 2016 bestseller. "Ini mengejutkan dan di luar dugaan saya. Buku puisi bisa dinikmati," ungkap Jokpin.

Kini jenazah Joko Pinurbo disemayamkan di rumah duka Perkumpulan Urusan Kematian Yogyakarta (PUKY) di Jalan PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul. Rencananya, jenazahya bakal dimakamkan esok hari pukul 10.00 WIB di pemakaman Demangan, Ngemplak, Sleman.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO