Sederet Peninggalan Yudhistira Massardi: Arjuna Mencari Cinta Bacaan Remaja Terbaik

Dalam unggahan itu, Iga Massardi terlihat sebuah foto dua telapak tangan yang saling menggenggam, satu di antaranya tampak memiliki selang infus. Di bawah foto itu, tertera angka "1954-2024", mengingatkan pada tahun kelahiran dan kepulangan Yudhistira Massardi.
Kabar duka tersebut juga dijelaskan secara lebih rinci oleh Kafka Massardi, putra almarhum, melalui akun media sosialnya. Ia menyampaikan informasi bahwa Yudhistira Mulyana bin Massardi meninggal pada pukul 21.12 WIB di RSUD Kota Bekasi, dan merincikan rencana pemakaman sang ayah.
Sebagai seorang sastrawan, Yudhistira Massardi dikenal karena banyaknya karya yang ia hasilkan, mulai dari buku, cerpen, naskah sinetron, novel, hingga puisi. Mulai menulis sejak sekolah dasar, karyanya dipublikasikan sejak SMP dengan menggunakan nama pena Yan.
Prestasi Yudhistira Massardi tidak diragukan lagi. Salah satunya adalah novelnya yang berjudul Arjuna Mencari Cinta, yang dinobatkan sebagai Bacaan Remaja Terbaik oleh Yayasan Buku Utama pada 1977. Kesuksesan itu kemudian diikuti dengan kelanjutan cerita dalam Arjuna Mencari Cinta II pada 1980.
Karya-karya Yudhistira Massardi tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Dua novelnya, termasuk Arjuna Mencari Cinta, bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Noriaki Oshikawa pada 1995 dan 1996.
Selain menulis, Yudhistira Massardi juga aktif sebagai redaktur di beberapa majalah ternama, seperti Le Laki, Tempo, Jakarta Jakarta, Editor, dan Gatra.
Ia juga pernah menyatakan sastra seharusnya seperti musik dangdut, dapat menjangkau sebanyak mungkin pembaca, dan berkomunikasi dengan mereka.
Kepergian Yudhistira Massardi, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan penggemar sastra Indonesia. Semoga karya-karyanya tetap dikenang dan memberi inspirasi bagi generasi sastrawan mendatang.
(dar/pus)