Spotlight Culture
Popo Mangun Otodidak Jadi Seniman, Sebelumnya Wartawan

Popo Mangun mengontribusikan gambarannya pada rak buku stasiun yang dapat dipakai masyarakat. Lebih lanjut soal program ini, buku-buku pilihan Gramedia yang disediakan nantinya bisa dibaca di tempat maupun sepanjang perjalanan KRL Bogor Line. Saat ini, baru ada stasiun Jakarta Kota dan Bogor yang ada pojok bacanya ya.
Rak buku yang ada di 2 stasiun itu dilukis langsung oleh Popo, handmade, dan gak ada yang di-print sama sekali. Bentuk lemari bukunya dan instalasinya sama, ukurannya pun sama. Yang beda dari kedua raknya cuma warna dan komposisinya saja, biar lebih fresh beda-beda antar stasiun, katanya.
Lukisan popo yang kontras tentu jadi daya tarik tersendiri di stasiun. Warna-warnanya yang cerah bikin rak bukunya jadi stand out di antara para penumpang KRL.
"Nantinya di 2 stasiun itu, bentuk lemarinya instalasinya memang sama, ukurannya sama, saya painting manual semuanya by handmade, jadi tidak ada yang di-print. Paling yang beda dari warna dan komposisinya, biar lebih fresh antar stasiun beda-beda," ujar Popo Mangun, seniman Art Deco saat ditemui redaksi detikPop di Stasiun Jakarta Kota pada Jumat (23/2/2024).
Usut punya usut, Popo Mangun bukan berasal dari jurusan kesenian di kuliahnya. Popo yang dulunya bekerja jadi jurnalis adalah lulusan jurusan Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Ciputat. Sampe jadi seorang ilustrator kayak sekarang, Popo terus menekuni gambar sampai akhirnya nemuin karakteristiknya sendiri, yaitu Decorative Pattern.
![]() |
"Seperti teman-teman, saya dulunya pernah jadi seorang jurnalis, saya juga pernah jadi seorang penulis, dan penyiar juga. Cuma memang pada saat itu ingin bercerita dalam bentuk lain. Jadi, tulisan yang pernah saya buat, sepertinya ingin saya lebih eksplor untuk artistik. Awalnya cuma karena hobi, pengen cari waktu luang, lama-lama kecemplung lebih dalam," ujarnya.
Bukan dari jurusan seni gak ngebuat Popo berhenti belajar. Berbekal skill komunikasi yang ia punya sebagai jurnalis, Popo belajar teknik gambar secara otodidak hasil dari nimbrung ke teman-temannya yang jurusan kesenian. Buah dari usahanya, akhirnya Popo bisa buka workshop sendiri dan punya komunitas gambar #MorningDrawing.
"Saya itu saya memang bekerja sebagai jurnalis, mewawancarai orang juga. Tapi, di luar itu, saya mencari hal yang lain. Jadi memang gak punya mediumnya. Akhirnya, saya cari tongkrongan yang sekiranya bisa memfasilitasi saya. Saya akhirnya bertemu teman-teman dari ranah lain, dari kampus lain, yang bikin saya lebih serius bersentuhan dengan ranah kesenian," ujarnya.
Baca juga: Spoiler One Piece Episode 1096 |
Nah itu dia profil Popo Mangun, secara khusus dia juga punya saran nih buat mereka yang mau berkecimpung di dunia seni
"Jadi sebaiknya tabrak aja gitu, lakukan itu terus sampai akhirnya nemuin yang ngebuat nyaman. Kenapa ditabrak karena menurut saya kalo gak ditabrak bakalan ngikutin arus sama kayak yang lainnya. Jadi sebaiknya, ketika temen-temen ingin jadi seorang seniman dari latar belakang yang berbeda, saran saya tabrak terus agar terus bergerak," tukasnya.
(tia/dar)