Menghidupkan Mahakarya Van Gogh

Jakarta - Nama Vincent van Gogh bukan sembarang seniman. Seniman nyentrik yang terkenal dengan gaya pasca-impresionisme memang sudah tiada sejak 29 Juli 1980 silam, namun namanya masih melegenda dan dibicarakan hingga sekarang.

Lukisan-lukisan Van Gogh asal kamu tahu menjadi incaran turis di berbagai negara. Sebagian besar bisa dilihat publik, meski banyak dikoleksi oleh para kolektor.

Baru-baru ini, The Musée d'Orsay yang berada di Paris menggelar pameran seni Van Gogh in Auvers-sur-Oise sejak Oktober 2023. Nah, kabar bahagianya, ternyata eksibisinya sukses mendatangkan 793.556 pengunjung dari penjuru dunia.

Baca juga: 5 Aksi Vandalisme Lukisan: Siram Sup hingga Dilumuri Cairan Hitam

Selama 108 hari penyelenggara, Van Gogh sukses memikat 7.181 pengunjung tiap harinya. Angka yang luar biasa untuk sebuah pameran seni.

Pameran yang mengeksplorasi beberapa bulan jelang kematian Van Gogh pas tinggal di sebuah kota kecil dekat Paris di usia 37 tahun pada 1980. Saat itu, Van Gogh diduga meninggal karena bunuh diri.

Sebelum meninggal, Van Gogh diketahui sukses membuat lukisan sebanyak 74 karya. Termasuk lukisan yang berjudul Doctor Paul Gachet, The Church of Auvers-sur-Oise, and The Cornfield with Ravens.

Nggak mau terlihat kuno, pihak museum pun membuat realitas virtual yang menarik pengunjung muda. Caranya pun cukup berhasil.

Museum menciptakan pengalaman mendalam melalui headset realitas virtual yang menempatkan penonton di antara karya-karya Van Gogh. Cara interaktif ini dianimasikan melalui kecerdasan buatan, agar pengunjung bisa ngobrol dengan Van Gogh. Keren!

Baca juga: Lift (2024): Mencuri Vincent van Gogh

Gara-gara trik tersebut, pengunjung generasi muda tertarik untuk melihatnya. Bahkan The Musée d'Orsay mencatat pamerannya berhasil mencapai sejarah sejak dibuka pada 1986.

Gimana detikers, semakin tertarik membaca pemberitaan seni budaya di detikPop? Baca terus artikelnya ya.

(tia/dar)

---