Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu harus istirahat selama 3 hari akibat keracunan makanan. Meski demikian, Netanyahu disebut tetap bertugas dari rumah.
Dikutip detikNews dari Reuters pada Senin (21/7), kondisi Netanyahu ini disampaikan Kantor PM Israel. Netanyahu jatuh sakit pada Minggu (20/7) malam waktu setempat.
Diketahui Netanyahu keracunan makanan hingga menderita radang usus dan dehidrasi. Akibat kondisinya, Netanyahu akan beristirahat di rumah selama 3 hari dan menerima cairan infus.
"Sesuai dengan instruksi dokternya, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan mengelola urusan negara dari sana," tulis keterangan resmi Kantor PM Israel, dikutip Senin (21/7/2025).
Kondisi kesehatan Netanyahu diketahui melemah. Sejak 2023, Netanyahu mengenakan alat pacu jantung. Kemudian pada Desember 2024, dia menjalani operasi pengangkatan prostat setelah didiagnosis menderita infeksi saluran kemih.
Sebelum dilaporkan sakit, Netanyahu sempat menghubungi Paus Leo XIV. Komunikasi tersebut menyusul serangan Israel yang menghancurkan satu-satunya gereja Katolik di Gaza, Palestina. Serangan itu menewaskan tiga orang.
Dalam pembicaraan tersebut, Paus Leo XIV kembali menegaskan tentang pentingnya melindungi tempat ibadah. Paus Leo XIV juga menyerukan kembali terkait negosiasi, gencatan senjata, dan mengakhiri perang.
"Selama percakapan tersebut, Bapa Suci kembali menyerukan agar perundingan dihidupkan kembali dan gencatan senjata serta perang segera berakhir. Ia sekali lagi menyatakan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan yang memprihatinkan yang dialami penduduk Gaza, yang mana korbannya sangat menyedihkan, terutama anak-anak, orang lanjut usia, dan orang sakit," demikian pernyataan Vatikan pada Jumat (18/7/2025) lalu.
Artikel ini sudah tayang di detikNews.
Simak Video "Video: Kecaman Netanyahu gegara Prancis-Inggris Dukung Negara Palestina"
(des/des)