Ranu Agung Probolinggo, Keindahan Danau Vulkanik Bertebing Tinggi

Ranu Agung Probolinggo, Keindahan Danau Vulkanik Bertebing Tinggi

Muhammad Faishal Haq - detikJatim
Rabu, 10 Des 2025 01:00 WIB
Ranu Agung Probolinggo, Keindahan Danau Vulkanik Bertebing Tinggi
Ranu Agung di Probolinggo. Simak Daya Tariknya.Foto: (Ronasekarrr/d'Traveler)
Probolinggo -

Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tidak hanya menyimpan kemegahan Gunung Bromo. Jauh di pedalaman Kecamatan Tiris, tersembunyi sebuah permata alam bernama Ranu Agung. Berbeda dengan danau pada umumnya, danau vulkanik ini menyuguhkan lanskap dramatis berupa dinding tebing batu cadas (columnar joint) yang menjulang tinggi mengelilingi perairan, menciptakan panorama eksotis yang seolah membawa pengunjung ke dunia lain.

Keindahan dan keunikan alam yang memukau, dibalut dengan legenda yang beredar di kalangan masyarakat lokal, menjadikan Ranu Agung sebagai salah satu wisata hidden gems yang menarik untuk dikunjungi di penghujung tahun ini.

Legenda Asal Mula Ranu Agung

Ranu Agung merupakan sebuah danau yang dikenal memiliki bentangan luas serta debit air yang sangat melimpah. Keistimewaan kondisi alam tersebut membuat nama "Ranu Agung" diabadikan menjadi nama sebuah desa di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Namun, di balik keindahan alamnya, terdapat kisah tutur yang dipercaya masyarakat setempat mengenai asal-usul terbentuknya danau ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ranu Agung di ProbolinggoRanu Agung di Probolinggo Foto: Rona Sekarr/d'Traveler

Dikutip dari buku berjudul "Manusia dan Ranu Kajian Arkeologi Permukiman" yang disusun H Gunadi Kasnowihardjo, alkisah, wilayah tersebut dulunya adalah daerah yang sangat kering dan sulit mendapatkan air bersih. Tinggallah seorang pria yang mencoba peruntungan dengan menjajakan air kepada setiap orang yang lewat.

Sayangnya, meski sudah lama menawarkan dagangannya, tidak ada satupun orang yang bersedia membeli air tersebut. Karena merasa sangat kecewa dan putus asa, pria itu akhirnya menumpahkan seluruh air yang tidak laku itu ke tanah.

ADVERTISEMENT

Secara ajaib, tumpahan air tersebut meluap hebat hingga membentuk sebuah danau besar yang kini dikenal sebagai Ranu Agung. Setelah danau itu terbentuk, datanglah seorang tokoh bernama Bujuk Mujer yang menetap di kawasan tersebut.

Sosok ini diyakini berasal dari Pulau Madura dan dianggap sebagai leluhur atau cikal bakal penduduk setempat. Hingga saat ini, warga Desa Ranu Agung memegang teguh kepercayaan bahwa mereka adalah keturunan langsung dari Bujuk Mujer yang pertama kali mendiami tepian danau tersebut.

Daya Tarik Wisata, Akses, dan Harga Tiket Masuk

Ranu Agung merupakan destinasi wisata alam di Desa Ranu Agung, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, yang menawarkan panorama asri dan alami. Keindahannya sering disandingkan dengan Ranu Kumbolo di Semeru, namun lokasi ini masih tergolong "hidden gem" atau belum banyak diketahui orang luar, bahkan warga lokal Probolinggo sendiri.

Dilansir dari laman detiktravel Perjalanan menuju Ranu Agung memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit dari Kecamatan Kraksaan menggunakan sepeda motor. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan hamparan sawah yang hijau.

Meskipun akses jalan desa sudah cukup bagus, pengendara tetap perlu berhati-hati karena jalanan cukup sempit dan terdapat beberapa titik yang berlubang. Dikutip dari laman resmi Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, danau Ranu Agung terbentuk akibat dari aktivitas vulkanik Gunung Lamongan.

Berada di ketinggian 525 meter di atas permukaan laut, konon air danau ini tidak pernah surut meskipun sedang dilanda kemarau. Fenomena tersebut bisa terjadi karena danau Ranu Agung memiliki empat mata air.

Ranu Agung ProbolinggoRanu Agung Probolinggo Foto: Istimewa (disporaparbud.probolinggokab)

Untuk menikmati keindahan danau, pengunjung harus menuruni ratusan anak tangga dari area parkir. Fasilitas ini sudah dibangun dengan baik (tidak lagi tanah licin), lengkap dengan toilet yang memadai.

Meskipun perjalanan turun dan naik kembali cukup menguras tenaga, rasa lelah akan terbayar lunas begitu melihat pemandangan danau yang dikelilingi tebing tinggi nan eksotis.

Daya tarik utama wisata ini adalah pemandangan tebing batu dengan corak alami dan tanaman menjalar yang sangat Instagramable. Wisatawan dapat menyewa perahu bambu atau "getek" dengan harga sangat terjangkau (sekitar Rp 10.000) untuk menyeberang ke sisi tebing dan berswafoto.

Suasana di sekitar danau sangat sejuk dan tenang, cocok untuk melepaskan penat (refreshing). Ranu Agung adalah destinasi yang sangat ramah di kantong. Biaya tiket masuk dan parkir sangat murah kisaran Rp 2.000-Rp 5.000, menjadikannya pilihan tepat untuk berlibur bersama teman atau keluarga sambil mendukung ekonomi warga lokal yang mengelola wisata ini.

Keindahan Ranu Agung dengan dinding tebingnya yang ikonik adalah aset berharga bagi pariwisata Probolinggo. Seiring dengan akses yang semakin mudah dan fasilitas yang terus berbenah, kelestarian danau vulkanik ini kini berada di tangan para pengunjungnya.

Menikmati pesona alamnya adalah hak setiap wisatawan, namun menjaga kebersihan dan tidak merusak formasi batuan alami adalah kewajiban bersama agar Ranu Agung tetap lestari hingga masa depan.

Artikel ini ditulis Muhammad Faishal Haq, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads