Sejarah, Lokasi dan Tips Berwisata ke Candi Brahu Mojokerto

Sejarah, Lokasi dan Tips Berwisata ke Candi Brahu Mojokerto

Eka Fitria Lusiana - detikJatim
Kamis, 27 Nov 2025 16:00 WIB
Arkeolog ekskavasi bagian Candi Brahu, candi tertua di Mojokerto.
Candi Brahu Mojokerto. Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim
Mojokerto -

Mojokerto dikenal sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang kaya akan peninggalan bersejarah. Salah satu situs yang masih terawat hingga kini adalah Candi Brahu, sebuah bangunan kuno yang menyimpan jejak penting perjalanan Kerajaan Majapahit. Keunikan arsitektur dan sejarah panjangnya membuat Candi Brahu menjadi tujuan wisata favorit bagi pecinta sejarah dan budaya.

Candi yang diduga menjadi situs tertua di Trowulan ini menyimpan banyak kisah menarik, mulai dari asal penamaannya, fungsinya pada masa lampau, hingga berbagai artefak bercorak Buddha yang ditemukan di sekitarnya. Berikut ulasan lengkap mengenai Candi Brahu Mojokerto sebagai referensi wisata budaya Anda.

Sejarah Candi Brahu

Mengutip dari beberapa sumber, Candi Brahu diperkirakan berdiri pada abad ke-15 M. Nama "Brahu" berasal dari kata Wanaru atau Warahu, yang tercantum dalam prasasti tembaga Alasantan. Prasasti tersebut dibuat pada 861 Saka atau 9 September 939 M atas perintah Mpu Sindok dari Kahuripan. Lokasi prasasti ini berada sekitar 45 meter di sebelah barat Candi Brahu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena disebut dalam prasasti era Mpu Sindok, Candi Brahu diperkirakan lebih tua dari Kerajaan Majapahit yang berdiri pada 1293 oleh Raden Wijaya. Pada masa kejayaannya di bawah Hayam Wuruk (1350-1389), candi ini diyakini berfungsi sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Brawijaya. Namun, penelitian terbaru tidak menemukan bekas abu atau sisa kremasi di ruang bilik candi yang kini telah kosong.

Arkeolog ekskavasi bagian Candi Brahu, candi tertua di Mojokerto.Arkeolog ekskavasi bagian Candi Brahu, candi tertua di Mojokerto. Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Berdasarkan temuan arca logam, perhiasan emas, hingga alat upacara bercorak Buddha, para ahli menyimpulkan bahwa Candi Brahu memiliki ciri kuat sebagai candi Buddha. Di sisi tenggara candi juga ditemukan alas stupa yang semakin memperkuat dugaan tersebut.

ADVERTISEMENT

Lokasi Candi Brahu

Menurut Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Candi Brahu berlokasi di Dusun Muteran, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Area Trowulan sendiri dikenal sebagai pusat peninggalan Majapahit yang masih menyimpan banyak situs bersejarah.

Arsitektur dan Bangunan Candi Brahu

Candi Brahu dibangun dengan denah persegi dan terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kaki, tubuh, dan atap candi. Bagian kaki candi tampak polos tanpa ornamen, sementara tubuhnya memiliki banyak penampil (tonjolan dinding) dan sebuah bilik di bagian atas dengan bentuk menyerupai piramida.

Ekskavasi Candi Brahu, candi tertua di Mojokerto.Ekskavasi Candi Brahu, candi tertua di Mojokerto. Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Di sisi barat terdapat trap anak tangga yang mengarah ke selasar candi. Menariknya, antar-selasar bilik tidak memiliki akses tangga naik. Pada bagian atap sisi timur, bentuknya memperlihatkan sudut berdenah lingkaran yang menyerupai stupa, menegaskan corak Buddha pada bangunan ini.

Mengutip laporan Belanda melalui Rapporten Oudheidkundigen Commissie (ROC) 1907 dan Rapporten Oudheidkundigen Dienst (ROD) 1915, dulunya terdapat beberapa candi lain di sekitar Candi Brahu, seperti Candi Muteran, Candi Gedong, Candi Tengah, dan Candi Gentong. Namun, kini hanya Candi Brahu dan Candi Gentong yang masih dapat ditemukan.

Upaya Pelestarian Candi Brahu

Candi Brahu dipelihara melalui sejumlah kegiatan seperti inventarisasi, pemugaran, konservasi berkala, hingga penempatan juru pelihara di area candi. Situs ini juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak 21 Juli 1998, sehingga mendapatkan perlindungan hukum dan perhatian khusus dari pemerintah.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Candi Brahu di Trowulan, Mojokerto, buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp 3.000 per orang. Bagi pengunjung yang membawa kendaraan, tarif parkirnya adalah sebagai berikut.

  • Motor: Rp 2.000
  • Mobil: Rp 5.000

Fasilitas Candi Brahu

Candi Brahu tidak hanya menawarkan pesona sejarah, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang membuat kunjungan lebih nyaman. Pengunjung dapat memanfaatkan berbagai fasilitas berikut ini.

  • Lahan parkir luas
  • Pusat informasi sejarah
  • Toilet umum yang bersih
  • Gazebo untuk beristirahat
  • Restoran dengan menu khas Jawa Timur
  • Spot foto Instagramable
Arkeolog ekskavasi bagian Candi Brahu, candi tertua di Mojokerto.Area Candi Brahu, candi tertua di Mojokerto. Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Tips Berwisata ke Candi Brahu

Agar kunjungan ke Candi Brahu lebih nyaman dan menyenangkan, wisatawan disarankan mengikuti tips berwisata berikut ini. Dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, pengalaman berwisata di situs bersejarah ini akan lebih aman dan berkesan.

  • Sebaiknya berkunjung pada hari kerja karena akhir pekan, terutama Minggu, biasanya lebih ramai.
  • Selalu mematuhi imbauan dan aturan dari pihak pengelola candi.
  • Menjaga kebersihan area situs.
  • Menjaga kesopanan dalam berbicara dan bertingkah laku di area cagar budaya.

Fakta Unik Seputar Candi Brahu

Letaknya yang berdekatan dengan situs lain seperti Candi Tikus dan makam raja Majapahit membuat Candi Brahu menjadi destinasi menarik untuk menyelami sejarah dan budaya Jawa Timur. Selain itu, Candi Brahu menyimpan sejumlah fakta unik yang memikat, di antaranya sebagai berikut.

  • Merupakan salah satu candi Buddha tertua di Mojokerto.
  • Diyakini pernah difungsikan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Brawijaya.
  • Menjadi lokasi ditemukannya prasasti penting era Mpu Sindok

Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads