- Sejarah dan Latar Belakang Candi Ampel Tulungagung
- Peninggalan Sekitar Candi, Dari Dwarapala hingga Arca Parwati
- Kepercayaan Lokal dan Tradisi Joko Sindono
- Lokasi dan Batas Wilayah Candi Ampel
- Akses Menuju Candi Ampel 1. Dari Arah Barat (Tulungagung-Sekitarnya) 2. Dari Arah Timur (Ngunut-Blitar-Malang)
Di balik perbukitan dan pedesaan yang tenang di Tulungagung, tersimpan jejak masa lalu yang jarang tersorot. Salah satunya adalah Candi Ampel, bangunan kuno di Dusun Ngampel, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, yang hingga kini menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban Jawa.
Meski kini kondisinya tidak utuh lagi, Candi Ampel tetap memikat perhatian para peneliti, pencinta sejarah, hingga masyarakat lokal yang masih memegang tradisi turun-temurun di kawasan tersebut.
Dikelilingi hutan lebat dengan suasana tenang, Candi Ampel menghadirkan atmosfer sakral sekaligus misterius. Reruntuhan bata kuno yang tersisa menjadi penanda kuat bahwa candi ini pernah berdiri megah pada masa kejayaan Majapahit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi warga sekitar, Candi Ampel bukan hanya situs arkeologi, melainkan tempat yang dianggap memiliki nilai spiritual tinggi dan masih digunakan untuk tradisi lokal hingga saat ini.
Sejarah dan Latar Belakang Candi Ampel Tulungagung
Mengutip dari Bappeda Tulungagung, Candi Ampel diperkirakan telah ada sejak era Majapahit. Candi ini tersusun dari bata merah dengan sebagian kecil material batu andesit.Kini, yang terlihat hanya gundukan bata kuno serta beberapa umpak batu andesit yang menunjukkan fondasi bangunan masa lampau.
Catatan penelitian menyebutkan bahwa Candi Ampel awalnya memiliki relief berupa burung, fabel, dan kepiting. Namun, sebagian besar relief tersebut telah rusak dan sulit diamati. Sisa relief yang masih tampak jelas hanya pahatan berbentuk tubuh manusia pada dinding batu andesit.
Peninggalan Sekitar Candi, Dari Dwarapala hingga Arca Parwati
Menurut situs Disperpusip Jawa Timur, Candi Ampel termasuk candi tunggal, tetapi dikelilingi sejumlah peninggalan penting. Di sekitar lokasi ditemukan Yoni, dua arca Dwarapala, serta beberapa balok batu andesit.
Selain itu, terdapat arca Parwati dengan angka tahun 1331 Saka (1409 Masehi), yang memperkuat dugaan bahwa kawasan ini aktif pada masa akhir Majapahit. Arca tersebut kini disimpan di Museum Daerah Tulungagung untuk menjaga keasliannya.
Pada sandaran belakang salah satu batu ditemukan kronogram bertarikh Saka 1242 (1320 M), yang berkaitan dengan masa pemerintahan Wirakramawardhana. Di kawasan ini juga pernah ditemukan Arca Dwi Sri dari tahun 1331 (1409 M), menunjukkan kawasan ini memiliki peran penting dalam keagamaan Hindu di masa lalu.
Kepercayaan Lokal dan Tradisi Joko Sindono
Candi Ampel tidak hanya menjadi warisan sejarah, tetapi bagian dari kehidupan spiritual masyarakat setempat. Berdasarkan kepercayaan lokal, candi ini berkaitan dengan sosok Joko Sindono (Bajinsa Putra), tokoh dalam cerita rakyat Tulungagung.
Hingga kini, masyarakat rutin mengadakan selametan setiap malam Jumat di Candi Ampel. Ketika memiliki hajat seperti pernikahan atau membangun rumah, warga juga datang untuk berdoa. Uniknya, doa-doa tersebut diucapkan dalam campuran bahasa Arab dan Jawa, menunjukkan akulturasi budaya secara turun-temurun.
Lokasi dan Batas Wilayah Candi Ampel
Candi Ampel menempati lahan seluas sekitar 690 meter persegi di tengah lingkungan pedesaan yang masih asri. Letaknya berada di antara permukiman warga dan area pertanian, sehingga menghadirkan suasana tenang yang berpadu dengan aktivitas masyarakat sekitar.
Di sisi utara, area candi berbatasan langsung dengan rumah penduduk, sementara di timur dan selatan terbentang ladang-ladang milik warga yang memberi nuansa terbuka pada kawasan ini. Adapun di sisi barat, terdapat jalan desa dan sebuah masjid yang menjadi penanda aktivitas sosial masyarakat setempat.
Secara geografis, candi ini berada di dataran rendah dekat kaki Perbukitan Walikukun. Letaknya yang tersembunyi dan dikelilingi hutan membuat suasananya terasa sunyi dan menenangkan, cocok untuk wisatawan yang menyukai eksplorasi situs sejarah bernuansa alam.
Akses Menuju Candi Ampel
Candi Ampel, yang juga dikenal sebagai Candi Ngampel karena berada di Dusun Ngampel, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, dapat dijangkau dengan cukup mudah. Pengunjung bisa memilih dua jalur utama untuk menuju lokasi ini, tergantung dari arah kedatangan.
1. Dari Arah Barat (Tulungagung-Sekitarnya)
- Berpatokan dari perempatan Gragalan timur UIN
- Lanjutkan perjalanan ke selatan melalui Jalan Doroampel menuju Desa Junjung
- Pada persimpangan ke arah Gua Pasir, belok kiri
- Lewati SDN 3 Junjung hingga menemukan perempatan menuju SMPN 2 Sumbergempol
- Belok kanan, ikuti jalan beraspal yang berkelok mengikuti kaki Pegunungan Wajak
- Masuk ke Dusun Ngampel dan cari plang petunjuk arah menuju Candi Ampel
2. Dari Arah Timur (Ngunut-Blitar-Malang)
- Mulai dari Pertigaan Pasar Ngunut, ambil arah selatan menyusuri Jalan Demuk
- Di Pasar Panjerejo, ambil arah kanan
- Setelah perempatan SPBU Selorejo, pilih rute menuju Kalidawir
- Lanjutkan perjalanan hingga Desa Joho
- Masuk Dusun Ngampel dan ikuti plang menuju lokasi candi
Untuk mempermudah perjalanan, wisatawan bisa memanfaatkan Google Maps agar rute yang dilalui lebih akurat dan terhindar dari kemungkinan tersesat. Semoga informasi ini bermanfaat.
Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
(ihc/irb)











































