- Panduan WisataΒ Ranu Regulo 1. Beli Tiket Online Sebelum Berangkat 2. Gunakan Google Maps untuk Arah Terakurat 3. Rute dari Malang Menuju Ranu Regulo 4. Parkir Kendaraan di Area Ranu Pani 5. Trekking Santai 15 Menit Menuju Ranu Regulo 6. Tunjukkan Tiket di Pos Masuk Ranu Regulo 7. Nikmati Keindahan dan Ketenangan Ranu Regulo 8. Peraturan Penting yang Wajib Diperhatikan
Bagi pencinta alam dan suasana pegunungan yang sejuk, Ranu Regulo bisa menjadi destinasi yang sempurna. Danau alami ini berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Berada di ketinggian sekitar 2.100 meter di atas permukaan laut, Ranu Regulo menawarkan ketenangan khas pegunungan, udara segar, serta pemandangan kabut tipis yang menari di atas permukaan air saat pagi hari.
Berbeda dengan Ranu Kumbolo yang ramai pendaki Gunung Semeru, Ranu Regulo menawarkan pengalaman yang lebih damai dan privat. Banyak wisatawan datang untuk sekadar menikmati pemandangan, berfoto, atau berkemah di tepi danau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panduan Wisata Ranu Regulo
detikers yang ingin berkunjung dari Malang, berikut panduan lengkap menuju Ranu Regulo, mulai dari tiket masuk, rute perjalanan, hingga tips aman saat tiba di lokasi.
1. Beli Tiket Online Sebelum Berangkat
Sebelum menuju Ranu Regulo, pastikan sudah membeli tiket secara online melalui situs resmi TNBTS. Hal ini penting karena sinyal internet di kawasan Ranu Pani dan sekitarnya cukup terbatas.
- Harga tiket wisatawan domestik: Rp 24.000 (hari kerja) dan Rp 34.000 (hari libur)
- Harga tiket wisatawan mancanegara: Rp 205.000 (kunjungan biasa) dan Rp 210.000 (camping)
Ranu Regulo di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (12/9/2024). Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya |
Biaya parkir kendaraan Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil per hari. Disarankan untuk memesan minimal 1-2 hari sebelumnya, apalagi saat musim liburan ketika kuota pengunjung cepat penuh.
2. Gunakan Google Maps untuk Arah Terakurat
Untuk menuju lokasi, bisa menggunakan Google Maps dengan tujuan "Ranu Pani" atau "Ranu Regulo". Aksesnya cukup mudah diikuti dan akan menuntun hingga ke area parkir. Jalannya sudah beraspal, namun di beberapa titik cukup menanjak dan berkelok, jadi pengemudi perlu lebih hati-hati.
3. Rute dari Malang Menuju Ranu Regulo
Perjalanan dari Kota Malang ke Ranu Pani memakan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur tercepat adalah melalui Coban Trisula - Tumpang - Jemplang, yang juga merupakan jalur utama menuju kawasan Bromo.
Rute menuju Ranu Pani diawali dari Kota Malang menuju Pasar Tumpang. Dari sini, perjalanan dilanjutkan menuju Coban Trisula sejauh sekitar 15 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 25-30 menit.
Setelah melewati Coban Trisula, kendaraan diarahkan ke pertigaan Jemplang, kemudian diteruskan menuju kawasan Ranu Pani yang menjadi pintu masuk menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Sepanjang jalan, wisatawan akan melewati hutan pinus, perbukitan, dan deretan jeep wisata Bromo. Jadi, harap tetap waspada dan berkendara dengan hati-hati, terutama saat jalanan berkabut.
4. Parkir Kendaraan di Area Ranu Pani
Setibanya di Desa Ranu Pani, wisatawan bisa memarkir kendaraan di area parkir resmi yang sudah dikelola pihak TNBTS. Lokasinya berada dekat Danau Ranu Pani dan pos pendakian Gunung Semeru.
Area parkir ini juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti toilet, warung makan, dan tempat istirahat. Tak sedikit wisatawan yang berhenti sejenak untuk berfoto di area danau sebelum melanjutkan perjalanan ke Ranu Regulo.
pos pendakian gunung semeru Foto: Nur Hadi Wicaksono |
5. Trekking Santai 15 Menit Menuju Ranu Regulo
Trekking santai menuju Ranu Regulo dimulai dari kantor Resor TNBTS Ranu Pani. Dari titik ini, hanya perlu berjalan kaki sekitar 15 menit untuk mencapai danau. Jalur yang dilalui berupa jalan setapak yang landai dan mudah diikuti.
Arah menuju Ranu Regulo berada di sisi bawah kantor, dengan petunjuk jalan yang cukup jelas sehingga memudahkan pengunjung untuk menemukan rute. Meskipun jaraknya cukup dekat, tetap disarankan untuk mengenakan alas kaki yang nyaman.
Kondisi jalanan bisa menjadi licin, terutama pada pagi hari atau setelah hujan. Trek pendek ini menawarkan suasana alam yang tenang dengan udara sejuk khas pegunungan, menjadikannya perjalanan ringan yang menyenangkan sebelum melanjutkan petualangan ke destinasi lain di sekitar Ranu Pani.
6. Tunjukkan Tiket di Pos Masuk Ranu Regulo
Sesampainya di pos jaga, tunjukkan bukti pembelian tiket online kepada petugas. Di sini, bisa memilih antara kunjungan biasa atau camping. Petugas akan memberikan kartu tanda kunjungan yang wajib dipakai selama berada di kawasan danau.
Camping ground Ranu Regulo Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim) |
Ranu Regulo terbuka untuk kunjungan wisata setiap hari dengan pembagian waktu yang sudah diatur. Bagi pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan danau tanpa bermalam, waktu kunjungan dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dengan batas waktu keluar area maksimal pukul 17.00 WIB.
Sementara itu, bagi yang ingin berkemah dan menikmati suasana malam di tepi danau, area camping juga dibuka pada pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pengunjung diperbolehkan masuk ke area camping hingga pukul 18.00 WIB, dengan durasi menginap selama dua hari satu malam.
Aturan waktu ini diterapkan agar kegiatan wisata dan camping di kawasan Ranu Regulo tetap tertib, aman, dan selaras dengan kelestarian lingkungan sekitar. Kuota pengunjung juga dibatasi, 500 orang per hari untuk kunjungan biasa dan 300 orang per hari untuk camping. Jadi, pastikan datang sesuai waktu yang ditentukan.
7. Nikmati Keindahan dan Ketenangan Ranu Regulo
Ranu Regulo. Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim) |
Sesampainya di lokasi, wisatawan akan disambut pemandangan danau berair jernih yang dikelilingi bukit hijau dan pepohonan rimbun. Pada pagi hari, kabut lembut sering kali menutupi permukaan air, menciptakan suasana magis yang menenangkan.
Di Ranu Regulo, wisatwan dapat menikmati berbagai kegiatan wisata alam yang menyenangkan. Salah satu aktivitas favorit adalah berkemah di area camping ground yang sudah disediakan, menawarkan suasana tenang di tengah hamparan alam pegunungan.
Selain itu, panorama danau yang memukau menjadi daya tarik utama, terutama saat matahari terbit yang menampilkan gradasi cahaya indah di permukaan air.
Bagi pecinta fotografi, Ranu Regulo juga menjadi spot ideal untuk mengabadikan momen dengan latar pegunungan dan kabut tipis yang menambah kesan magis.
Penggunaan drone diperbolehkan bagi pengunjung yang telah mendapatkan izin resmi dari pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), sehingga pengambilan gambar udara tetap tertib dan tidak mengganggu ekosistem sekitar.
Kawasan ini juga sudah memiliki fasilitas dasar seperti toilet, warung kecil, dan area tenda yang tertata rapi. Pengunjung diimbau menjaga kebersihan dan tidak membuat kebisingan agar suasana tenang tetap terjaga.
8. Peraturan Penting yang Wajib Diperhatikan
Sebelum menikmati keindahan Ranu Regulo, pengunjung perlu memahami dan mematuhi sejumlah aturan yang telah ditetapkan pihak TNBTS. Peraturan ini dibuat untuk menjaga kelestarian alam, keamanan wisatawan, serta kenyamanan bersama selama berada di kawasan danau.
- Setiap pengunjung wajib registrasi/check-in di kantor pelayanan.
- Harus membawa perlengkapan camping standar seperti tenda kedap air, matras, sleeping bag, peralatan masak, dan logistik cukup.
- Pendirian tenda hanya boleh di area yang sudah ditandai.
- Drone hanya diperbolehkan jika sudah memiliki izin resmi (SIMAKSI).
Perjalanan ke Ranu Regulo dari Malang memang membutuhkan sedikit usaha, tetapi semua terbayar lunas begitu melihat keindahan alamnya. Suara gemericik air, udara segar, dan pemandangan kabut pagi menciptakan pengalaman yang sulit dilupakan.
Bagi pencinta alam, fotografer, atau siapa pun yang ingin menepi dari hiruk-pikuk kota, Ranu Regulo adalah tempat sempurna untuk mencari ketenangan di kaki Gunung Semeru.
(ihc/irb)












































Ranu Regulo di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (12/9/2024). Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
pos pendakian gunung semeru Foto: Nur Hadi Wicaksono
Camping ground Ranu Regulo Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Ranu Regulo. Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)