Di tengah era digital yang serba cepat, anak-anak kini lebih akrab dengan layar gawai daripada permainan tradisional. Aktivitas seperti gobak sodor, engklek, atau egrang perlahan tergeser oleh gim online dan media sosial.
Fenomena ini memantik perhatian sejumlah pegiat pendidikan dan sosial di Sidoarjo. Dari kepedulian itu lahirlah inisiatif unik bernama Kampung Lali Gadget (KLG). Berlokasi di Kecamatan Wonoayu, Kampung Lali Gadget hadir sebagai ruang belajar dan bermain untuk anak-anak kembali mengenal alam dan permainan tradisional.
Tak sekadar tempat wisata, kawasan ini menjadi sarana edukasi bagi anak-anak dan orang tua untuk mengurangi ketergantungan terhadap gawai, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wadah Edukasi dan Rekreasi Tanpa Gadget
Kampung Lali Gadget merupakan yayasan yang berfokus pada kegiatan edukatif berbasis permainan tradisional dan eksplorasi alam. Dilansir Dinas Kominfo Jatim, tempat ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bebas bereksplorasi di ruang terbuka, mengenal permainan klasik, dan berinteraksi langsung dengan alam.
Setiap kegiatan di Kampung Lali Gadget dirancang dengan pendekatan tematik agar anak-anak dapat belajar sambil bermain. Ada tema air, pasir, daun, batu, hingga tanah lapang yang masing-masing menghadirkan pengalaman berbeda di alam terbuka.
Anak-anak bisa membangun menara pasir, membuat kolase daun, merangkai kitiran dari bahan daur ulang, atau bermain gobak sodor dan petak umpet di lapangan. Selain menyenangkan, aktivitas-aktivitas ini juga melatih kreativitas, motorik, serta kerja sama antarteman.
Permainan Tradisional yang Bikin Nostalgia
![]() |
Di kawasan ini, berbagai permainan tradisional Indonesia dihidupkan kembali. Anak-anak bisa mencoba dakon, egrang, bakiak panjang, gasing, suwitan, hingga etek-etek. Salah satu ikon Kampung Lali Gadget adalah kitiran warna-warni-mainan berputar yang kini menjadi simbol kebebasan bermain di alam terbuka.
Tak hanya anak-anak, para orang tua juga diajak ikut serta. Melalui pendekatan parenting edukatif, KLG memberikan pemahaman tentang pentingnya membatasi penggunaan gadget dan menggantinya dengan aktivitas yang lebih interaktif dan menyehatkan.
Belajar dari Alam di Lingkungan Pedesaan
![]() |
Kampung Lali Gadget dirancang menyerupai desa wisata edukatif. Ada balai pendopo, kebun, kolam ikan, hingga sawah untuk bermain lumpur dan menangkap ikan. Seluruh area menjadi media belajar alami bagi anak-anak untuk memahami ekosistem sekitar dan merasakan keseruan bermain di luar ruangan.
Selain permainan, KLG juga menyediakan kegiatan berkebun, memanen hasil tani, membuat kerajinan tangan, hingga mengenal flora dan fauna lokal. Anak-anak belajar menghargai proses, memahami alam, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Mereka juga diajak mengenal seni dan budaya lokal, menari, menyanyikan tembang dolanan, mendengarkan cerita rakyat, dan membuat karya seni sederhana dari bahan alam. Kampung Lali Gadget menjadi wadah pelestarian budaya sekaligus tempat anak-anak menumbuhkan nilai gotong royong, kebersamaan, dan kreativitas.
Sasaran dan Program Edukasi untuk Sekolah dan Keluarga
Sasaran utama Kampung Lali Gadget adalah anak-anak sekolah dan orang tua yang peduli terhadap dampak negatif penggunaan gadget. Kampung Lali Gadget juga membuka program outdoor learning bagi sekolah-sekolah yang ingin mengadakan kegiatan belajar di alam terbuka.
Selain itu, secara rutin digelar kelas parenting gratis yang diikuti para ibu. Melalui program ini, orang tua dibekali pengetahuan tentang pola asuh positif, cara membatasi waktu layar, serta pentingnya bermain bersama anak di dunia nyata-bukan hanya di dunia maya.
Jadwal Bermain Oktober 2025 di Kampung Lali Gadget
![]() |
Ingin mengajak si kecil bermain sambil belajar di alam terbuka? Oktober ini, Kampung Lali Gadget Sidoarjo kembali menghadirkan berbagai permainan tradisional yang seru dan edukatif. Yuk, intip jadwal kegiatan lengkapnya dan pilih waktu terbaik untuk berpetualang tanpa gadget!
- Minggu 5 Oktober 2025: Gobak Sodor, Engklek, Tarik Tambang, Buntut Naga
- Minggu 12 Oktober 2025: Bentengan, Kelereng, Kucing-kucingan, Balap Karung
- Minggu 19 Oktober 2025: Petak Umpet, Selebor, Bal-balan Kampung, Kasti
- Minggu 26 Oktober 2025: Dolipan, Lempar Sandal Lintang Playon, Estafet Serbet
Harga tiket masuk (HTM) hanya Rp 25.000 per anak, sementara orang tua bisa masuk gratis. Tiket ini sudah termasuk kegiatan tematik terpadu, tangkap ikan, welcome game, dan sesi tembang dolanan khas Jawa.
Kampung Lali Gadget bukan hanya tempat bermain, tetapi ruang belajar yang mengajarkan makna kebersamaan, kesederhanaan, dan cinta lingkungan. Di tengah derasnya arus digitalisasi, kampung ini menjadi pengingat kebahagiaan sejati anak-anak tak selalu berasal dari layar gawai.
(ihc/irb)