Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, menyulap lahan desa seluas 4 hektare menjadi destinasi wisata edukatif yang memadukan alam, pertanian, dan rekreasi keluarga. Dikelola oleh BUMDes Kebaron Makmur bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), tempat ini dikenal dengan nama Wisata Kaki Bumi Petik Jambu.
Beroperasi setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB, destinasi ini tak hanya menawarkan pengalaman memetik buah langsung dari pohonnya, tetapi juga memberikan edukasi pertanian dan lingkungan hidup kepada pengunjung.
Dari total 4 hektare lahan, sekitar 2 hektare ditanami 2.000 pohon jambu yang terdiri dari tiga jenis: jambu biji merah, jambu kristal, dan jambu australi. Sisanya dimanfaatkan untuk berbagai wahana seperti kolam pancing, taman kelinci, peternakan kambing mini, serta Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wisata ini sebenarnya sudah berjalan sejak 2018, tapi pengembangannya semakin pesat setelah 2021, saat kami mendapat pendampingan dari ASIDWI. Sekarang ramai setiap akhir pekan, bukan hanya dari warga lokal, tapi juga wisatawan mancanegara, termasuk dari Jepang," kata Hadi Jarmadi, Kaur TU Desa Kebaron, Kamis (14/8/2025).
Salah satu daya tarik utama wisata ini adalah program petik jambu sepuasnya, di mana pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp 5.000. Jika ingin membawa pulang hasil petikannya, harga jambu disesuaikan per jenis: Rp 8.000/kg untuk jambu biji merah, Rp 15.000/kg untuk jambu kristal, dan Rp 20.000/kg untuk jambu australi.
![]() |
Tak hanya memetik buah, pengunjung juga bisa memberi makan kelinci, berinteraksi dengan kambing, serta mengikuti 'mabar' (mancing bareng) di kolam pancing yang rutin digelar setiap Minggu.
Zahro Dewi Anggraini, pengunjung asal Dukuh Pakis, Surabaya, mengaku menikmati pengalaman berwisata di tengah kebun jambu.
"Saya senang karena bisa makan jambu langsung dari pohonnya. Di sini jenisnya banyak dan buahnya lebat. Tempatnya juga adem, cocok buat keluarga. Saya tahu tempat ini dari teman dan media sosial," ujarnya.
Selain menyenangkan, wisata ini juga sarat manfaat kesehatan. Jambu biji merah dikenal tinggi antioksidan, membantu mengatur tekanan darah, dan menjaga berat badan. Sedangkan jambu australi bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, produksi kolagen, dan menurunkan kolesterol.
Ke depan, pengelola berencana membangun pasar kuliner serta panggung kesenian untuk pertunjukan budaya rutin setiap bulan, sebagai bentuk promosi dan pelestarian kearifan lokal.
Wisata Kaki Bumi Petik Jambu menjadi contoh nyata bagaimana desa bisa berkembang menjadi pusat wisata berbasis potensi lokal, sekaligus memperkuat ekonomi dan edukasi masyarakat.
(auh/hil)