BanyuwangiEthno Carnival (BEC) 2025 siap kembali hadir dengan nuansa budaya yang kental dan visual yang memukau. Digelar pada 11-13 Juli 2025 di Taman Blambangan, event ini akan mengusung tema "Ngelukat - Tradition Ritual of Usingnese" yang mengangkat ritus kehidupan masyarakat Suku Osing.
Sebagai salah satu agenda unggulan dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf RI, Banyuwangi Ethno Carnival 2025 menghadirkan pawai kostum bertema tradisi, pertunjukan musik kolaboratif, hingga penampilan inklusif dari komunitas difabel. Simak jadwal lengkapnya berikut ini.
Masuk KEN 2025
Pada 24 Februari 2025, Banyuwangi Ethno Carnival, bersama Gandrung Sewu, resmi diumumkan masuk dalam KEN 2025, program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KEN mencakup 110 event terbaik di seluruh Indonesia, dan seleksi dilakukan tim kurator Kemenparekraf sejak akhir 2024. Kurasi ini mencakup lima bidang, termasuk ide dan inovasi, manajemen, pemasaran, dan analisis dampak.
Kemenparekraf menyatakan bahwa penetapan Banyuwangi Ethno Carnival sebagai event nasional akan meningkatkan promosi, serta mendorong wisatawan domestik dan mancanegara untuk datang ke Banyuwangi, berujung pada peningkatan ekonomi lokal.
Banyuwangi Ethno Carnival digagas Pemkab Banyuwangi sebagai bagian dari rangkaian Banyuwangi Festival, awalnya sebagai prototipe pada 22 Oktober 2011 dan resmi pada 18 November 2012.
Tujuan awalnya adalah menjembatani modernisasi dan globalisasi seni budaya lokal, dengan tetap menjaga nilai tradisional, menggunakan konsep parade busana etnik dalam skala internasional.
Banyuwangi Ethno Carnival terinspirasi dari Jember Fashion Carnival (JFC), namun fokus utamanya adalah budaya asli Banyuwangi (khususnya Suku Osing), dan sejak 2013 manajemen Banyuwangi Ethno Carnival sepenuhnya dijalankan Pemkab dan Dewan Kesenian Blambangan.
Sejak pertama diselenggarakan, Banyuwangi Ethno Carnival berkembang pesat. Kini menjadi event budaya berskala nasional hingga menarik wisatawan mancanegara. Event ini turut menjadi sarana ekspresi seni, pengakuan identitas budaya, dan media kreatif generasi muda-mendorong keterlibatan sekolah, seniman, serta komunitas budaya lokal
Tema Banyuwangi Ethno Carnival 2025
Tahun ini, Banyuwangi Ethno Carnival 2025 mengangkat tema "Ngelukat - Tradition Ritual of Usingnese". Tema ini merujuk pada berbagai ritual penting dalam siklus kehidupan masyarakat Suku Using, mulai dari kelahiran hingga pernikahan.
Menurut laman resmi Kemenparekraf RI, "Ngelukat" mengajak masyarakat menghayati dan menghormati setiap fase kehidupan, Selapan (selamatan hari ke-35 bayi), Mudun Lemah (turun tanah), Sunatan (khitanan), Mitoni (selamatan tujuh bulan kehamilan), Lamaran, hingga Nikahan (pernikahan), sebagai bagian dari kearifan lokal yang patut dilestarikan.
Kegiatan Banyuwangi Ethno Carnival 2025
Ritual-ritual tersebut akan dihidupkan ulang melalui parade busana tematik yang megah dan penuh warna. Setiap kelompok peserta akan menampilkan kostum yang merepresentasikan salah satu fase kehidupan masyarakat Osing, suku asli Banyuwangi, mulai dari kelahiran hingga pernikahan.
Setiap kostum dirancang dengan elemen artistik yang kaya makna, mengandung filosofi dan nilai spiritual yang dalam. Pakaian adat, properti budaya, hingga koreografi tari khas akan menjadi bagian tak terpisahkan dari pertunjukan, menciptakan pengalaman visual sekaligus edukatif bagi para penonton.
Karnaval budaya ini akan berlangsung sepanjang 2,5 kilometer, dengan rute dimulai dari Alun-Alun Blambangan hingga berakhir di depan Kantor Bupati Banyuwangi. Selama parade, pengunjung dapat menikmati penampilan dari peserta karnaval yang terdiri dari pelajar, seniman lokal, komunitas adat, dan perwakilan OPD.
Selain pawai busana, Banyuwangi Ethno Carnival juga menyuguhkan penampilan seni musik kolaboratif yang memadukan alat musik tradisional dan modern. Harmoni dua unsur ini menciptakan atmosfer yang dinamis dan memperkaya pengalaman penonton selama karnaval berlangsung.
Tak hanya itu, atraksi mayoret performance turut dihadirkan untuk memberi warna baru dalam penyajian parade budaya. Banyuwangi Ethno Carnival tahun ini mengusung konsep kontemporer yang tetap mengakar pada tradisi, namun dikemas dengan sentuhan kekinian agar semakin relevan dan menarik bagi generasi muda.
Tahun ini, Banyuwangi Ethno Carnival menorehkan langkah penting menuju karnaval yang lebih inklusif. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melibatkan komunitas penyandang disabilitas untuk tampil dalam parade. Keterlibatan ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya adalah ruang terbuka yang bisa dirayakan oleh semua pihak, tanpa diskriminasi.
Tidak hanya berdampak secara budaya, Banyuwangi Ethno Carnival juga memberi kontribusi besar dalam menggerakkan ekonomi daerah. Ribuan wisatawan diperkirakan akan hadir dan memberi dampak signifikan untuk perekonomian warga setempat.
Khususnya bagi sektor perhotelan, transportasi, dan pelaku UMKM lokal. Menurut Disbudpar Banyuwangi, event ini setiap tahunnya menyumbang peningkatan kunjungan wisata hingga 20% saat pelaksanaan berlangsung.
Lebih dari itu, Banyuwangi Ethno Carnival mendorong lahirnya ide-ide kreatif di bidang fashion, pertunjukan, dan produksi seni yang melibatkan desainer muda lokal hingga siswa sekolah. Kreativitas ini menjadi bukti bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan inovasi.
Jadwal Banyuwangi Ethno Carnival 2025
Ayo catat tanggalnya dan rencanakan kunjungan ke Taman Blambangan, karena setiap hari akan menyajikan rangkaian kegiatan yang berbeda, mulai dari bazar produk lokal, hingga parade kostum tematik dan malam penghargaan penuh kebanggaan budaya. Berikut jadwal resmi acara Banyuwangi Ethno Carnival 2025.
- 11 Juli 2025: Opening Bazar - Pameran produk UMKM, kuliner khas, dan kerajinan lokal.
- 12 Juli 2025: Grand Carnival - Puncak parade budaya dan pertunjukan kostum tematik BEC.
- 13 Juli 2025: BEC Awards - Penghargaan untuk penampilan terbaik dari peserta karnaval.
(hil/irb)