22.104 Wisatawan Serbu Mojokerto di Libur Waisak

22.104 Wisatawan Serbu Mojokerto di Libur Waisak

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 14 Mei 2025 18:10 WIB
Pemandian air panas padusan Mojokerto
Pemandian air panas padusan Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Sebanyak 22.104 wisatawan mengunjungi 13 objek wisata alam dan sejarah yang dikelola Pemkab Mojokerto selama libur akhir pekan dan Waisak 2025. Sayangnya, tingginya minat wisatawan belum diimbangi dengan perbaikan fasilitas pendukung di objek wisata.

Dari data yang dirilis Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, kunjungan wisatawan selama libur akhir pekan dan Waisak 2025 (10-13 Mei) mencapai 22.104 orang. Wana Wisata Padusan di Kecamatan Pacet masih menjadi primadona dengan 7.646 wisatawan.

Namun, dari jumlah itu, hanya 44% atau 3.371 wisatawan yang berkunjung ke Pemandian Air Panas Padusan. Sedangkan 56% atau 4.275 wisatawan memilih objek wisata yang dikelola swasta di kawasan Wana Wisata Padusan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Liburan kemarin ramainya hari Minggu dan Senin jam 11 siang sampai 3 sore. Sabtu dan Selasa seperti biasa, belum terasa liburan," kata Koordinator Pemandian Air Panas Padusan, Heru Utomo kepada detikJatim, Rabu (14/5/2025).

Sayangnya, masih tingginya minat wisatawan belum diimbangi peningkatan fasilitas di Pemandian Air Panas Padusan. Menurut Heru, praktis hanya 2 faktor yang menjadi daya tarik destinasi wisata ini. Yaitu harga tiket masuk (HTM) yang terjangkau Rp 10.000/orang dewasa dan Rp 7.500/anak, serta kolamnya paling panas dibandingkan destinasi di sekitarnya.

ADVERTISEMENT

"Sudah kami ajukan ke pak kadis (Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto) supaya bisa bersaing dengan tetangga yang bangunannya bagus-bagus. Tempat kami tetap, semakin lama semakin lapuk, tidak ada biaya operasionalnya," terangnya.

Di Wana Wisata Padusan, pelancong disuguhi sejumlah pilihan pemandian air panas yang dikelola swasta. Menurut Heru, para wisatawan banyak beralih ke wahana milik swasta karena fasilitasnya lebih bagus meskipun dengan HTM lebih tinggi. Kebutuhan meningkatkan fasilitas di Pemandian Air Panas Padusan, bahkan pernah ia sampaikan kepada Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa atau Gus Barra beberapa waktu lalu.

Sebab pihaknya tidak mempunyai anggaran untuk renovasi. Ia berharap Gus Barra mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sejumlah gazebo dan pendapa. Sehingga para pengunjung bisa bersantai setelah berendam atau berenang. Selain itu, kolam renang juga perlu direnovasi sebab banyak keramiknya yang mengelupas.

"Kalau normal, PAD (pendapatan asli daerah) bisa Rp 3,5 miliar/tahun. Kalau kondisinya seperti ini, maksimal Rp 2,5 miliar hingga Rp 2,7 miliar. Kalau mau bersaing fasilitas dengan tetangga, Insyaallah bisa menarik wisatawan lebih besar," ujarnya.

Selain Wana Wisata Padusan, wisata religi Makam Troloyo di Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto juga masih menjadi primadona. Jumlah pengunjung mencapai 5.112 orang pada 10-13 Mei 2025. Disusul Air Terjun Dlundung 1.971 orang, Petirtaan Jolotundo 1.010 orang, Waterpark Ubalan 754 orang,Coban Canggu 260 orang, Museum Trowulan 578, Candi Brahu 573, Candi Bajangratu 441, Candi Tikus 364, Candi Wringinlawang 15, serta Candi Kedaton 9 orang.

Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Norman Handhito menjelaskan, kunjungan wisatawan saat libur panjang kemarin mengalami peningkatan dibandingkan akhir pekan 3-4 Mei 2025.

"Pada 3 Mei total wisatawan 3.965 orang, sedangkan pada 10 Mei mencapai 4.021 orang. Wisatawan pada 4 Mei 6.519 orang, sedangkan pada 11 Mei 8.613 orang," jelasnya.

Pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi tiket masuk wisata dalam 4 hari mencapai Rp 223,2 juta. Rinciannya di Wana Wisata Padusan Rp 125,8 juta, Pemandian Air Panas Padusan Rp 33,2 juta, Air Terjun Dlundung Rp 24,3 juta, Petirtaan Jolotundo Rp 12,6 juta, Waterpark Ubalan Rp 10,7 juta, Makam Troloyo Rp 9,5 juta, Coban Canggu Rp 1,9 juta, Museum Trowulan Rp 2,3 juta, Candi Brahu Rp 1,4 juta, Candi Bajangratu Rp 0,9 juta, Candi Tikus Rp 0,7 juta, Candi Wringinlawang Rp 60.000, serta Candi Kedaton Rp 36.000.




(auh/hil)


Hide Ads