Sidoarjo dikenal sebagai kota dengan komoditas unggulan bandeng dan udang dari sektor pertanian dan perikanan. Namun, ternyata kota ini juga memiliki komoditas lain yang tak kalah menarik, khususnya bagi penggemar buah segar.
Bagi pencinta buah, Sidoarjo menawarkan destinasi wisata petik kelengkeng yang murah dan sehat. Pengunjung bisa menikmati sensasi memetik buah matang langsung dari pohon, kemudian menikmatinya di lokasi.
Pencinta buah segar di Sidoarjo kini tak perlu keluar kota ke Batu, Malang, atau Lumajang. Cukup datang ke Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, untuk menikmati agrowisata kelengkeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi ini, selain menyuguhkan eksotisme alam pedesaan, pengunjung bisa memetik dan menikmati buah kelengkeng langsung dari pohonnya secara gratis. Tempat ini unik dan menarik untuk dikunjungi karena kelengkengnya dijamin manis dan berdaging tebal.
Baca juga: Ayo Liburan ke 7 Agrowisata Jawa Timur Ini |
"Kami memiliki rencana menjadikan kebun ini sebagai destinasi wisata yang unik dan edukatif, yaitu perkebunan buah kelengkeng berkonsep agrowisata," kata Yulianto, pengelola kebun kelengkeng, kepada detikJatim di lokasi, Kamis (13/2/2025).
Yulianto berharap, ke depan tempat ini bisa menjadi pilihan menarik bagi wisatawan lokal Sidoarjo yang ingin merasakan pengalaman memetik kelengkeng langsung dari kebun.
"Kebun ini luasnya sekitar 1,2 hektare dengan 300 pohon kelengkeng. Usia pohon baru 2 tahun, dan setiap pohon bisa menghasilkan sekitar 15 hingga 25 kilogram," imbuh Yulianto.
![]() |
Yulianto menjelaskan, jenis kelengkeng yang dibudidayakan adalah new crystal asal Thailand. Kelengkeng ini memiliki daging buah tebal, biji kecil, serta rasa yang manis dan segar.
"Berbeda dengan buah impor atau yang tersedia di pasar, yang sebagian besar sudah disemprot atau dicelup cairan pencegah kebusukan atau fungisida, buah kelengkeng yang dipetik langsung dari pohon tentu lebih sehat karena proses pematangannya alami," terang Yulianto.
Pantauan detikJatim di kebun kelengkeng Yulianto, wisatawan akan disambut dengan pemandangan deretan pohon kelengkeng yang tertata rapi. Suasana asri dan tenang memberikan kesan menenangkan, cocok bagi wisatawan yang ingin melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan.
"Pengunjung diizinkan memetik sendiri dan menikmati sepuasnya secara gratis. Namun, jika ingin membawa pulang, pengunjung hanya membayar Rp 40 ribu per kilogram," imbuh Yulianto.
Dika (38), warga Sukodono, Sidoarjo, mengaku ini adalah pengalaman pertamanya memetik kelengkeng langsung dari pohon. "Buahnya manis, segar, serta dagingnya sangat tebal. Jadi rasanya sangat enak dinikmati," kata Dika.
Hal yang sama disampaikan Aas (36), ibu hamil asal Kecamatan Waru. Ia mengetahui keberadaan kebun kelengkeng ini dari media sosial dan mengajak suaminya untuk datang.
"Healing itu tidak harus mahal dan jauh dari Sidoarjo. Cukup di kebun kelengkeng di Tulangan ini sudah bisa menghilangkan kejenuhan dari kesibukan sehari-hari," kata Aas.
"Selain itu, entah kenapa saat hamil anak ketiga, saya selalu ingin menikmati buah segar langsung dari pohonnya. Akhirnya, bersama suami, saya memutuskan datang ke kebun kelengkeng di Tulangan ini," imbuh Aas.
Sementara itu, Doni (36) asal Surabaya mengatakan dirinya sering mengunjungi destinasi agrowisata bersama keluarga. Kali ini, ia memilih kebun kelengkeng di Tulangan, Sidoarjo.
"Saya sengaja mengajak keluarga ke sini. Selain memetik kelengkeng, tempat ini juga bisa jadi sarana piknik karena luas, anak-anak bisa bermain bebas atau duduk di rumput, dan di lokasi disediakan joglo untuk menikmati kelengkeng segar," kata Doni.
(irb/hil)