Istimewanya Kampung Wisata Keramik di Dinoyo Kota Malang

Istimewanya Kampung Wisata Keramik di Dinoyo Kota Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 12 Jan 2025 05:00 WIB
Kampung Keramik Dinoyo di Kota Malang
Kampung Keramik Dinoyo Malang (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Kota Malang merupakan daerah yang kerap jadi jujugan wisatawan untuk menghabiskan waktu libur. Beragam spot wisata bisa ditemukan di sini, salah satunya di Kampung Wisata Keramik Dinoyo.

Kampung Keramik Dinoyo yang sudah berdiri sejak tahun 1990-an ini terletak di Jalan MT Haryono atau biasa dikenal warga sekitar dengan sebutan Jalan Keramik, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Selain sebagai sentra produksi keramik hias, di kampung wisata ini, wisatawan bisa melihat dan mencoba langsung proses membuat keramik di bengkel milik para perajin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampung Keramik Dinoyo di Kota MalangKampung Keramik Dinoyo di Kota Malang (Foto: M Bagus Ibrahim)

Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Keramik Dinoyo Samsul Arifin (64) mengatakan, pembuatan keramik memerlukan beberapa tahapan yang harus dilalui. Bermula dari pembuatan desain hingga dibentuk jadi cetakan.

"Ketika sudah ada cetakan, dilanjutkan dengan membuat pengolahan bahan utama yakni tanah liat dan beberapa bahan lain dicampur diberi air dan diaduk. Setelah itu disaring dan dipastikan sudah berbentuk cair dan halus," kata Arifin saat ditemui detikJatim, Sabtu (11/1/2025).

ADVERTISEMENT

"Bahan utama yang sudah halus kemudian dibentuk dengan cara cetak. Terus, dilepas dari cetakan dan dijemur untuk pengeringan. Setelah itu proses penyempurnaan didekorasi, diwarna, diberi lapisan glasir dan dibakar," sambungnya.

Ia menyampaikan, untuk proses pembuatan keramik mulai awal hingga selesai memerlukan waktu selama 3 hari. "Waktu yang lama itu di akhir untuk pembakaran. Itu memerlukan waktu sekitar 10 jam," ujar Arifin.

Kampung Keramik Dinoyo di Kota MalangKampung Keramik Dinoyo di Kota Malang (Foto: M Bagus Ibrahim)

Saat ini, penjualan keramik hias di kawasan tersebut sudah mulai bergeliat pasca dihantam pandemi COVID-19. Pesanan terus berdatangan baik dari Malang Raya maupun daerah-daerah lain di Jawa dan Bali.

"Memang pandemi COVID-19 itu berpengaruh. Tapi setelah itu pemulihan, konsumen maupun wisatawan sudah berdatangan lagi. Untuk itu, kita mencoba mengikuti kecenderungan keinginan konsumen," terang Arifin.

"Kalau orientasi produksi kami di sini itu keramik hias seperti souvenir, vas bunga, pot bunga dan benda-benda untuk kebutuhan interior lainnya. Kalau untuk peralatan makan dari keramik itu rata-rata industri besar," imbuhnya.




(hil/iwd)


Hide Ads