Kabupaten Bojonegoro kini memiliki Masjid An Nahdla. Tepatnya berada di kawasan barat Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, ini berdiri di atas lahan 2,9 hektare.
Kabid Tata Bangunan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Bojonegoro Beny Kurniawan menuturkan pembangunan masjid ini membutuhkan waktu 3 tahun pengerjaannya.
Dia mengharapkan pemkab memiliki salah satu destinasi religi dan rest area di wilayah barat Bojonegoro atau perbatasan Ngawi. Sekaligus untuk syiar agama Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diharapkan ke depannya bisa jadi destinasi wisata religi dan bisa meramaikan kawasan setempat agar perekonomian meningkat," kata Beny Kurniawan kepada detikJatim saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2024).
![]() |
Beny menjelaskan pembangunan masjid yang baru dibuka sepekan atau tepatnya Jumat (27 Desember 2024) ini dimulai tahun 2021 hingga 2023.
Untuk tahap 2 pembangunan dilakukan pada tahun 2022, pengerjaan sudah rampung 100 persen. Sedangkan untuk tahun 2023 dalam tahap finalisasi perencanaan.
"Masjid dibangun 1 lantai dengan luas bangunan 6891,04 meter persegi," tuturnya.
Pihak Pemkab Bojonegoro sendiri harus mengeluarkan anggaran APBD dengan total 113,45 M yang dibagi dalam 3 tahun anggaran berjalan.
"Total pembangunan masjid senilai 113,45 M. Dikerjakan tiga tahun mulai 2021 hingga 2023. Kalau di 2024 hanya ada tambahan kecil nilainya itu pun di Perubahan (P) ABPD jelang akhir tahun," tambahnya.
![]() |
Gedung utama masjid bisa menampung sebanyak 396 orang, bagian serambi 416 orang. Bagian atas kolam 69 orang, dan untuk pelataran 996 orang, sehingga total bisa menampung 1.877 orang
Dari pantauan detikJatim, lahan parkirnya juga sangat luas. Terdiri dari parkir dalam dan luar. Parkir dalam bisa menampung 99 mobil. Sedangkan parkir luarnya dapat menampung 8 mobil dan 7 bus.
Sedangkan arsitek masjid yang berlantai marmer ini, jelas dia, orang Arab Saudi yang tinggal di Jakarta. Tujuannya tidak lain sebagai destinasi religi wilayah barat Bojonegoro.
"Untuk arsiteknya kebetulan orang warga Arab yang tinggal di Jakarta. Serta tentunya juga untuk syiar agama Islam," tandasnya.
Saat ditanya kapan diresmikan, Beny mengaku belum mengetahuinya. "Iya belum tahu kapan diresmikan. Tapi dipakai salat Jumat perdana pada Jumat 27 Desember kemarin. Setelah dipakai Jumatan hingga saat ini dibuka untuk dipakai kegiatan salat 5 waktu," tegasnya.
(dpe/fat)