Ekspresi lucu seorang penumpang tandem paralayang. Gadis berusia belasan tahun berseragam pramuka tersebut teriak-teriak kencang saat terbang di lokasi paralayang Gunung Banyak, Batu.
Video lucu selama beberapa menit yang viral di medsos itu mengundang senyum yang melihat. Seperti dilihat detikJatim, dalam video berdurasi beberapa menit itu, banyak sekali ungkapan lucu yang diteriakkan pelajar SLTA tersebut.
Di antaranya membaca dua kalimat syahadat, istighfar, takbir, hingga ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jawa sebagai cara untuk menghilangkan ketegangannya saat terbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Sekolah) Smada aku, Paaaak.. Aku sik kepengin kuliah ndek Unair.. Unaiiir, Pak.. ya, Allah... Aku sik durung dadi dokter lho, Paak.. yaa, Allaaaah.. (Smada aku, pak. Aku masih ingin kuliah di Unair. Aku masih belum jadi dokter lho, pak)," teriak gadis itu, dalam videonya.
Di video, gadis tersebut juga menceracau sambil berteriak jika handphonenya (yang dibawa dan digunakan untuk merekam video) dibelikan ibunya, seharga Rp 6 juta.
"Buuuk, aku minta maaf lek duwe salah, buuuuk .. (Aku minta maaf jika punya salah)," teriaknya lantang.
Master tandem paralayang, Joni Efendi membenarkan jika peristiwa itu terjadi di obyek wisata paralayang Gunung Banyak, Baru pada hari Selasa, 5 November 2024 lalu.
"Iya, kebetulan saya yang bawa dan jadi master tandemnya. Cuma saya nggak tahu siapa yang up-load di medsos, hingga viral," terang Joni, yang juga atlet Jawa Timur dalam PON XXI di Aceh beberapa saat lalu itu.
Menurut Joni, memang ada beragam ekspresi penumpang untuk menghilangkan ketegangannya saat terbang paralayang. Sementara para master paralayang berkewajiban membimbing penumpang agar tidak tegang dan takut.
"Memang banyak ungkapan-ungkapan lucu semacam itu," tandasnya.
Sementara Ketua Asosiasi Pilot Tandem Paralayang Batu, Ismoyo menjelaskan para penumpang tandem paralayang itu memang tegang saat awal terbang.
"Sebenarnya tandem paralayang tersebut sangat aman. Karena dilakukan oleh para pilot tandem profesional dan memiliki sertifikasi," kata Ismoyo, yang juga instruktur paralayang ini.
Mereka mengekspresikan ketegangan dan ketakutannya dengan beragam cara.
"Kejadian seperti itu sudah biasa, sebagai ungkapan ketegangannya saat pertama ditandem terbang," tegasnya.
(hil/fat)