OWACangar merupakan salah satu destinasi wisata alam yang cukup populer di Kota Batu. Tempat ini dikenal menyuguhkan suasana alam hijau dan udara segar. OWACangar juga menawarkan aktivitas seperti hiking, camping, dan observasi burung.
Kota Batu adalah daerah pegunungan dengan suhu udara yang cukup sejuk. Kondisi geografis ini menjadikannya lokasi yang ideal untuk wisata, khususnya wisata alam. Salah satu tempat alami yang wajib dikunjungi di Kota Batu adalah pemandian air panas Cangar.
Objek wisata alam (OWA) Cangar menawarkan pengalaman liburan dengan suasana alam yang menarik bagi pengunjung. Keberagaman topografi dan pemandangan yang indah menjadikan tempat wisata ini sangat populer di Kota Batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
OWA Cangar
Dilansir Instagram Tahura Raden Soerjo, wisata OWA Cangar akan ditutup sementara pada 23-24 Oktober 2024. Dan, akan dibuka kembali pada 25 Oktober 2024. Terkait dengan penutupan wisata ini, pihak Tahura R Soerjo tidak menjelaskan alasan mengapa ditutup, hanya memberikan informasi penutupan saja.
Oleh karena itu, wisatawan yang sudah menyusun agenda pada tanggal tersebut, sebaiknya membuat agenda ulang untuk berlibur di OWA Cangar pada tanggal lainnya. Sebelum berlibur, simak dulu informasi lokasi, rute, harga tiket masuk, daya tarik, hingga fasilitas yang ada berikut ini.
1. Lokasi
OWA Cangar terletak di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. OWA Cangar adalah objek wisata pemandian air panas yang dikelola dengan pendekatan ekowisata.
Letaknya di lereng gunung sehingga memberikan suasana sejuk pegunungan yang khas. Pengunjung dapat menikmati berendam dan berenang di kolam air hangat yang bersumber dari mata air alami pegunungan.
2. Rute
Pemandian air panas Cangar berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Batu. Jarak dari pusat Kota Batu dapat ditempuh sekitar 1 jam. Area pemandian ini masih berada dalam wilayah Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo, sehingga harus memperhatikan aturan kawasan konservasi yang ada.
Lokasinya yang berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto, mengharuskan pengunjung jalur dari Pacer dan Cangar yang terkenal naik turun dan curam. Pun begitu, perjalanan menuju tempat ini akan melintasi ladang dan kebun penduduk yang hijau, serta nuansa pegunungan yang alami dan asri.
2. Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk pemandian air panas OWA Cangar Rp 15.000 untuk wisatawan lokal. Biaya itu sudah termasuk asuransi dari pihak pengelola Rp 1.000. Sedangkan, wisatawan mancanegara dikenakan Rp 50.000 per orang, dengan tambahan asuransi yang sama.
Tidak hanya itu, OWA Cangar juga menawarkan suasana berenang yang lebih intim dan eksklusif. OWA Cangar memiliki opsi menggunakan kolam renang VIP dengan merogoh kocek sekitar Rp 100.000 per jam.
4. Fasilitas Wisata
Di sana, sudah tersedia berbagai fasilitas umum seperti toilet dengan bilik ganti, musala, gazebo, hingga kantin yang menyediakan makanan dan minuman. Pengunjung juga bisa menikmati pondok wisata untuk menginap.
Selain itu, ada lahan perkemahan untuk camping bersama keluarga. Ada juga taman bermain anak-anak. Fasilitas lain yang tak kalah menarik adalah aula dengan kapasitas 200 orang yang bisa digunakan untuk agenda pertemuan.
Daya Tarik Wisata OWA Cangar
Pemandian air panas menjadi daya tarik utama yang ada di OWA Cangar. Keunikan tempat ini terletak pada air panas alami yang bersumber dari kaki Gunung Welirang yang masih aktif. Air tersebut tidak berbau belerang dan memiliki suhu sekitar 35°-45°.
Objek wisata ini sangat diminati wisatawan domestik maupun internasional. Sebab, diyakini dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit, seperti stroke, penyakit kulit, dan asma.
Kawasan tempat wisata ini juga memiliki pemandangan dengan keindahan alam yang menakjubkan. Berbagai jenis vegetasi yang tumbuh lebat di sekitarnya menambah pesona tempat ini.
Adapun pohon-pohon hijau, semak-semak, dan tanaman lainnya memberikan sentuhan alami yang menciptakan suasana tenang dan menawan. Udara di sini sangat sejuk, dan kompleks pemandian air panas ini juga dilengkapi taman bermain yang menarik untuk anak-anak.
Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(abq/irb)