Wisatawan Kawah Ijen Diimbau Tidak Dekati Kawah Dulu Sejak Berstatus Waspada

Wisatawan Kawah Ijen Diimbau Tidak Dekati Kawah Dulu Sejak Berstatus Waspada

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Sabtu, 13 Jul 2024 11:26 WIB
Kawah Ijen
Kawah Ijen (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim)
Bondowoso -

Kawah Ijen yang terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi naik status dari normal ke waspada. Wisatawan dan penambang belerang dilarang mendekati bibir kawah atau radius 1,5 Km.

Bukan cuma itu saja. Masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Kalipait Bondowoso waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik.

Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian Energi dan SDM No: 965.Lap/GL.03/BGV/2024 tertanggal 12 Juli 2024, status Gunung Ijen naik dari level I (Normal) ke level II (Waspada).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rilis itu disebutkan jika dari pengamatan virtual disebutkan asap kawah berwarna putih kelabu dengan suhu air kawah di permukaan 34Β°C. Asap solfatara putih tebal dengan tekanan sedang.

Bau gas belerang tercium sedang cenderung kuat, serta belerang merica terlihat di pinggir danau. Jarak pintu air dan dam dengan air danau kawah sekitar 13,6 Meter.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah terima SE Badan Geologi tentang status waspada itu. Jadi, diimbau agar wisatawan maupun warga sekitar tak mendekati bibir kawah," jelas Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (13/7/2024).

Sigit menambahkan, imbauan itu juga diberikan pada masyarakat Kecamatan Ijen, Bondowoso agar waspada terkait peningkatan status tersebut.

"Khususnya yang berada di sekitar aliran sungai belerang Kalipait ke bawah," tandas Sigit Purnomo.

Data yang dihimpun, Gunung Ijen atau Kawah Ijen yang berada di koordinat 08003,30' LS - 11414,31' BT ini secara administratif masuk wilayah dua kabupaten, yakni Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Kondisi fluktuatif selalu terjadi pada gunung berketinggian 2.386 MDPL (meter di atas permukaan laut). Tercatat beberapa kali letusan-letusan freatik yang bersumber dari danau kawah.

Pada tahun 2017 dan 2018 terjadi enam kali semburan gas (CO2 outburst). Pada bulan Maret 2018 merupakan semburan gas paling besar, diikuti aliran gas menyusuri lembah sekitar aliran Sungai Kalipait hingga mencapai jarak lebih dari 7 Km.




(hil/fat)


Hide Ads