Menelusuri Keindahan Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Menelusuri Keindahan Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Alifia Kamila - detikJatim
Rabu, 05 Jun 2024 16:46 WIB
Desa Kemiren, Kecamatan Glagah menyabet penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Desa itu meraih juara tiga untuk kategori desa wisata maju di ajang Lomba Desa Wisata Nusantara 2019.
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi. Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Warga Jatim pasti sudah tak asing dengan pesona Banyuwangi. Desa Wisata Adat Osing Kemiren menjadi satu di antara banyaknya objek wisata yang bisa dikunjungi. Yuk, ikut menjelajahi keindahan desa wisata ini melalui uraian berikut.

Banyuwangi terkenal dengan segudang wisatanya seperti Taman Nasional Baluran, Kawah Ijen, dan Pantai Pulau Merah. Tak heran, kabupaten ini dijuluki sebagai The Sunrise of Java.

Salah satu destinasi wisata unik yang sayang dilewatkan apabila mampir ke Banyuwangi adalah Desa Wisata Adat Osing Kemiren. Desa wisata ini telah populer di kalangan wisatawan karena berhasil melestarikan kebudayaan, tradisi, adat istiadat, dan ritual leluhur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2024, Desa Wisata Adat Osing Kemiren berkesempatan masuk dalam jajaran 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Ini sekaligus menjadi satu di antara empat desa wisata di Jawa Timur peraih ADWI 2024.

Lokasi Desa Wisata Adat Osing Kemiren

Desa Wisata Adat Osing Kemiren terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Lokasinya tersebut membuat desa ini menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark sebagai culture site.

ADVERTISEMENT

Dengan luas 177.052 hektare, Desa Kemiren dihuni 2.569 penduduk. Selaras dengan namanya, mayoritas masyarakat desa ini adalah suku Osing yang merupakan suku asli Kabupaten Banyuwangi.

Daya Tarik Desa Wisata Adat Osing Kemiren

Desa Kemiren terkenal kaya dengan adatnya yang masih dilestarikan hingga kini. Ketika memasuki kawasan ini, wisatawan langsung disambut dengan deretan rumah adat suku Osing yang berdiri megah. Keunikan dari arsitekturnya menjadi awal perjalanan di sini.

Selain itu, pertunjukan seni seperti Tari Gandrung, Burdah, Angklung Paglak, dan Mocoan Lontar Yusup menjadi keunikan tersendiri bagi Desa Wisata Adat Osing Kemiren. Keistimewaan budaya tersebut, bahkan telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Jika beruntung, pengunjung bisa menikmati festival tahunan yang digelar di area desa wisata ini. Festival itu menghadirkan Barong Ider Bumi dan Tumpeng Sewu.

Pengelola Desa Wisata Adat Osing Kemiren juga menggandeng pelaku UMKM sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi kreatif. Produk yang ditawarkan pun bervariatif. Mulai dari pecel pitik sebagai makanan asal Banyuwangi, kopi Kemiren jaran goyang, hingga batik dengan corak khas Banyuwangi.

Keistimewaan Desa Wisata Adat Osing Kemiren semakin lengkap seiring berjalannya program Smart Kampung yang digagas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Ini dibuktikan dengan adanya kemudahan pelayanan publik yang terkoneksi secara online dan jaringan internet yang dapat diakses di ruang publik.

Fasilitas Desa Wisata Adat Osing Kemiren

Desa Wisata Adat Osing Kemiren menawarkan pengalaman berwisata yang tidak biasa melalui fasilitas paket wisata yang ada. Pengunjung berkesempatan mencoba berbagai paket wisata seperti membatik, gamelan, dan tarian. Nantinya, ada pemandu berpengalaman yang memandu selama jalannya sesi paket wisata.

Selain itu, tersedia juga homestay sebagai tempat menginap di sekitar kawasan desa ini. Terdapat sejumlah tipe homestay yang bisa dipilih. Terlebih, fasilitas di dalamnya pun cukup lengkap, seperti tempat tidur, teras, lemari, kamar mandi, dan ruangan yang luas.

Pengelola Desa Wisata Adat Osing Kemiren dengan senang hati menerima tamu dalam kelompok besar. Wisatawan yang berniat mengunjungi desa wisata ini secara berkelompok bisa melakukan reservasi terlebih dahulu. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui akun Instagram @desa_kemiren.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads