Mojokerto merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini terletak tak jauh dari ibu kota Jawa Timur, tepatnya di barat daya Kota Surabaya. Ada banyak wisata sejarah yang bisa dikunjungi di Mojokerto.
Kabupaten yang memiliki keterkaitan dengan Kerajaan Majapahit ini memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Tak heran, kabupaten satu ini cocok menjadi pilihan destinasi wisata untuk pencinta sejarah.
Kabupaten Mojokerto memiliki sejarah panjang menjadi saksi pertumbuhan tanah Jawa. Sesuai Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Mojokerto Nomor 230 Tahun 1993 tanggal 8 Mei 1993 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto, kabupaten ini lahir pada 9 Mei 1293.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, Kabupaten Mojokerto telah berusia 730 tahun, jauh lebih tua dari usia Indoensia sendiri. Banyak sejarah yang telah dilalui kabupaten ini sehingga mewariskan peninggalan yang masih terjaga hingga sekarang.
Lantas, warisan apa saja yang ditinggalkan Kerajaan Majapahit di Mojokerto? Berikut daftar wisata sejarah di Mojokerto yang wajib masuk list untuk menghabiskan libur panjang (long weeekend) ini.
1. Candi Brahu
Candi Brahu berlokasi di Dusun Bejijong, Desa bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini merupakan bangunan dengan gaya dan kultur Buddha yang diperkirakan dibangun pada abad ke-15 Masehi.
Sekitar Candi Brahu, terdapat gazebo, taman bunga, dan rerumputan yang rindang, menjadikannya tempat yang indah dan cocok sebagai spot foto. Harga tiket masuk tempat wisata ini Rp 3.000. Jam operasional Candi Brahu pukul 08.00-16.00 WIB.
![]() |
2. Museum Majapahit
Museum Majapahit atau dikenal Museum Trowulan merupakan lembaga arkeologi yang terletak di Dusun Unggahan, Desa Trowulan. Lokasinya mudah ditemukan pengunjung melalui jalur Surabaya-Mojokerto, tepatnya terletak di Jalan Raya Trowulan.
Tujuan pembangunan museum ini untuk menyimpan artefak dan temuan arkeologi yang berasal dari sekitar Trowulan. Museum ini menampilkan relief kisah kedatangan pedagang dari Tiongkok ke Majapahit yang bisa dipelajari.
Museum ini juga menyimpan koleksi sejarah berupa koin emas, guci, alat-alat rumah tangga, dan keramik. Jam operasional museum ini pukul 08.00-16.00 WIB. Bagi yang ingin berkunjung akan dikenakan biaya Rp 5.000 per orang.
![]() |
Baca juga: 6 Wisata Andalan Saat Berlibur di Mojokerto |
3. Maha Vihara Majapahit
Maha Vihara Majapahit berlokasi di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Menampilkan patung Buddha tidur yang menjadi salah satu ikon wisata Mojokerto.
Patung ini merupakan patung Buddha terbesar di Indonesia dan ketiga terbesar di Asia Tenggara. Patung Buddha tidur emas ini menggambarkan peristiwa wafatnya Siddharta Gautama. Dibangun menghadap selatan, patung ini mengikuti arah kiblat umat Buddha.
Destinasi ini cocok untuk kalian yang ingin belajar sejarah sekaligus berfoto dengan patung indahnya. Destinasi wisata ini buka setiap hari pada pukul 08.00-17.00. Kalian perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 3.000 untuk orang dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak.
![]() |
4. Situs Siti Inggil
Situs Siti Inggil merupakan situs dengan bangunan petirtaan. Situs ini dianggap sebagai lokasi pemandian untuk kalangan bangsawan, bahkan raja dan ratu Majapahit.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa petirtaan ini memiliki peran dalam ritual keagamaan, mencerminkan pengaruh kuat Hindu dan Buddha selama masa Kerajaan Majapahit.
Sebagai salah satu dari banyak situs bersejarah di Trowulan, Situs Siti Inggil memberikan wawasan tentang kebudayaan, keagamaan, dan arsitektur Kerajaan Majapahit.
![]() |
5. Candi Wringin Lawang
Gapura Wringin Lawang merupakan bangunan bersejarah dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Lokasinya terletak di Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Lokasi candi satu ini berada tidak jauh dari jalan utama di Jatipasar. Dalam konteks bahasa Jawa, Wringin lawang dapat diterjemahkan sebagai Pintu Beringin.
Candi Wringin Lawang buka setiap hari pada pukul 07.00-17.00. Untuk biaya masuk, kalian akan dikenakan biaya sebesar Rp 4.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak.
Bagaimana? Apakah kalian tertarik untuk berwisata sambil belajar sejarah di Kabupaten Mojokerto? Jangan lupa untuk mencatat jam operasional dan harga tiketnya, detikers.
Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)