Ada Replika Mobil Mallaby di Taman Sejarah Surabaya, Ini Kisahnya

Ada Replika Mobil Mallaby di Taman Sejarah Surabaya, Ini Kisahnya

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Jumat, 24 Mei 2024 01:31 WIB
Replika mobil Jenderal AWS Mallaby di Taman Sejarah, Surabaya.
Replika mobil Jenderal AWS Mallaby di Taman Sejarah, Surabaya. (Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJatim)
Surabaya - Arek Suroboyo yang melintas di Jalan Rajawali Surabaya, tepatnya di Taman Sejarah mungkin belakangan ini menyadari ada banner yang menyembunyikan sesuatu. Di balik banner itu ada replika mobil perwira Angkatan Darat Britania, Brigadir AWS Mallaby.

Terdapat sejarah di balik mobil Buick milik AWS Mallaby yang hancur terbakar. Kisah itu berkaitan rentetan peristiwa Pertempuran Surabaya yang menjadi cikal bakal peringatan Hari Pahlawan tiap 10 November.

Pada Pertempuran Surabaya fase pertama 28-30 Oktober 1945, Inggris yang terdesak meminta Ir Soekarno datang ke Surabaya untuk merundingkan gencatan senjata.

Meski disepakati penghentian tembak-menembak, AWS Mallaby dan pihak Indonesia yang sedang berkeliling menerima informasi masih terjadi bentrokan bersenjata di Gedung Internatio Surabaya.

"Mereka menuju ke sana (Gedung Internatio) sekitar sore. Mobilnya Mallaby berhenti di depan kemudian ada pihak Inggris yang masuk ke Gedung Internatio," kata pemerhati sejarah dari Begandring Surabaia, Toufan Hidayat kepada detikJatim, Kamis (23/6/2024).

Kedatangan pihak Inggris ke Gedung Internatio bertujuan untuk melakukan perundingan. Pasukan Inggris yang bermarkas di sana diminta kembali ke Tanjung Perak karena gencatan senjata telah disepakati.

AWS Mallaby cukup lama menunggu perundingan di dalam mobilnya karena tidak diperbolehkan masuk. Namun, mobil milik sang brigadir malah dikelilingi oleh para pejuang Indonesia.

"Pihak Inggris lalu menembaki para pejuang yang mengelilingi mobil itu, bermaksud untuk mengusir pejuang sehingga Mallaby bisa masuk menyelamatkan diri," ungkap Toufan.

Tembak-menembak antara para pejuang dan pihak Inggris tak terhindarkan. Mallaby terjebak di tengah-tengah peristiwa malam itu.

Pasukan Inggris terus menyerang untuk menyelamatkan Mallaby. Di lain sisi, para pejuang juga getol membalas tembakan, namun sedikit mundur dari mobil karena mencari tempat berlindung di balik gedung-gedung yang ada di sana.

"Tiba-tiba ada pemuda yang mendekati mobil itu, lalu menembak Mallaby sebanyak dua kali," tutur Toufan.

Sejurus kemudian, seorang supir dan dua orang ajudan Mallaby keluar dari pintu sisi kanan mobil. Salah satu ajudannya bernama Kapten RC Smith.

Bermaksud membunuh sang penembak dan menyelamatkan komandannya, Smith melemparkan granat ke arah mobil Mallaby. Nahas, granat tersebut terlempar dan meledak di bawah mobil tersebut.

"Mobilnya kena granat, terbakar. Mayatnya (AWS Mallaby) hangus dari hasil outopsi pihak Republik dan Inggris," beber Toufan.

Terdapat dua versi mengenai penyebab kematian AWS Mallaby, sudah terbunuh saat ditembak pejuang atau baru meregang nyawa saat granat meledakkan dan membakar mobilnya. Toufan sendiri tidak bisa memastikan kebenarannya, namun ia meyakini kedua peristiwa tersebut benar adanya.

"Ditembak dua kali, iya (benar), (namun) belum tentu mati. Dilempar granat, meledak di bawahnya, terbakar, nah itu pasti mati," ujar Toufan.

"Jadi siapa yang membunuh, apakah pejuang atau pihak Inggris, itu masih kontroversi (menimbulkan perdebatan)," pungkasnya.


(dpe/iwd)


Hide Ads