Serunya Petik Jeruk Langsung dari Pohonnya di Ponorogo

Serunya Petik Jeruk Langsung dari Pohonnya di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 12 Mei 2024 11:28 WIB
Wisata petik jeruk di Ponorogo
Wisata petik jeruk di Ponorogo/Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim
Ponorogo - Salah satu wisata yang bisa dicoba di Ponorogo yakni petik jeruk. Berada di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo, kebun jeruk keprok ini selalu ramai pengunjung tiap musim panen.

Lantaran, hanya di lokasi ini, pengunjung bisa menikmati sensasi panen buah jeruk sendiri. Tidak hanya orang tua, anak-anak juga bisa ikut panen jeruk.

Petani jeruk, Salason (65) dan istrinya Supini (59) membuat kebun buah jeruk berukuran 800 meter persegi dengan 150 pohon jeruk. Tiap musim panen, kebunnya selalu ramai pengunjung.

"Biasanya pagi sampai siang, terus sore hari banyak yang datang ke sini," tutur Salason kepada wartawan, Minggu (12/5/2024).

Salason menambahkan, dia sengaja memilih usaha ini karena tertarik dengan bisnis di bidang pertanian. Siapa sangka, usahanya mendapat respons baik dari masyarakat.

"Banyak yang ke sini, selain wisatawan juga ada anak-anak sekolah atau mahasiswa KKN," imbuh Salason.

Sekedar informasi, jeruk di Kecamatan Pulung dulu menjadi tanaman khas. Terutama jeruk keprok. Namun tahun 2000-an, seluruh jeruk di Pulung terkena virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Akibatnya, produksi buah turun drastis dan banyak pohon jeruk mati.

"Jeruk keprok itu rasanya manis, asam, segar. Beda dengan jeruk lain yang biasanya manis atau asam," jelas Salason.

Apalagi, jeruk yang dipetik sendiri dari kebun bisa bertahan hingga 3 minggu. Jeruk ini pun rasanya segar seperti baru dipetik.

"Ini kan jelang musim kemarau. Mumpung buahnya masih banyak. Saya buka untuk wisatawan. Ternyata banyak yang suka," beber Sulason.

Saat ini, lanjut Sulason, kebun di Pulung hanya ditanami padi dan palawija. Belum banyak yang menanam jeruk kembali karena khawatir serangan virus CVPD.

"Karena jarang yang menanam banyak anak-anak sekolah atau mahasiswa yang KKN ingin melihat kebun jeruk saya," tukas Sulason.

Untuk bisa masuk ke kebun jeruk, Sulason tidak mematok harga. Hanya saja buah yang sudah dipetik bisa langsung dibeli sesuai kualitas. Harganya mulai Rp 15 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Atin mengaku sengaja datang ke kebun jeruk ini karena rindu dengan jeruk khas Pulung. Dia pun mengajak anggota keluarganya.

"Kebetulan ini anak-anak liburan karena kakak kelasnya ujian, jadi saya ajak ke kebun jeruk untuk melihat cara merawat, juga ikut memanen jeruk," pungkas Atin.


(hil/fat)


Hide Ads