.webp)
Malang dengan sejuta pesonanya menghadirkan tempat-tempat unik dan menyenangkan untuk nongkrong bareng. Salah satu spot yang sering menjadi jujukan dan banyak dicari adalah kafe tematik nan unik. Simak kafe-kafe tematik di Malang yang menarik perhatian di bawah ini.
Kafe tematik selalu menjadi incaran mahasiswa, pelajar, bahkan kalangan pekerja. Bukan tanpa alasan, kafe tematik menawarkan dekorasi ruangan menarik dan Instagramable. Sehingga cocok jadi spot foto untuk diunggah di media sosial.
Baca juga: 4 Kafe Estetik dan Unik di Malang |
Kafe Tematik di Malang
Malang sebagai kota pelajar sekaligus destinasi wisata memiliki kafe tematik yang wajib dicoba. Berikut lima rekomendasi kafe tematik unik di Malang yang wajib masuk daftar tempat wajib dikunjungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Seoul Scents Korean Cafe
 Seoul Scents Korean Cafe di Malang. Foto: Instagram Seoul Scents Korean Cafe |
Kafe tematik di Malang yang wajib kamu coba pertama adalah Seoul Scents Korean Cafe. Kafe ini memiliki nuansa seperti Korea Selatan. Makanan yang dijual juga seputar khas Negeri Ginseng. Jadi cocok nih buat yang penasaran sama makanan khas Korea Selatan.
Adapun makanan yang dijual seperti tteokbokki, carbonara chicken katsu, jajangmyeon, dan masih banyak lagi. Kafe ini juga cocok dijadikan tempat nongkrong maupun nugas. Buat yang penasaran, datang saja ke lokasinya yang berada di Jalan Bunga Mondokaki Nomor 31, Malang.
2. Kopi Kali Brantas
 Kopi Kali Brantas di Malang. Foto: Instagram Kopi Kali Brantas |
Kopi Kali Brantas merupakan kafe dengan pemandangan Sungai Brantas. Tema yang diusung kafe ini adalah tradisional dan berbasis alam. Tempat nongkrong ini memiliki spot unik dengan gemericik air.
Menu di kafe ini beragam dan merupakan khas pedesaan. Tersedia makanan berat, makanan ringan, dan minuman yang menyegarkan. Harganya juga terbilang masih terjangkau.
Lokasi kafe ini berada di Jalan Regulus Nomor 9, Tlogomas, Kota Malang. Akses ke kafe ini cukup mudah karena lokasinya yang relatif dekat dengan pusat Kota Malang.
Baca juga: 5 Kafe 24 Jam di Kota Malang |
3. Nakoa
 Nakoa di Malang. Foto: Instagram Nakoa |
Nakoa adalah kafe yang memiliki pemandangan indah. Tema yang diusung adalah vintage dengan bangunan yang cukup keren dan luas. Kafe ini juga memiliki area outdoor dan indoor sehingga cocok untuk tempat nongkrong bersama teman-teman.
Menu kafe di tempat ini beragam mulai dari kopi, makanan ringan, dan sebagainya. Harganya juga masih tergolong murah dan ramah di kantong pelajar. Kafe ini memiliki empat cabang di Malang.
Pertama, di Jalan Bondowoso Nomor 14 Gading Kasri, Malang. Lalu di Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 75, Penanggungan, Kota Malang dan Jalan MT. Haryono Nomor 116 Kav. 2, Ketawanggede, Malang. Cabang keempat ada di Jalan Puncak Borobudur G502, Griya Shanta Blk. J Nomor 216, Mojolangu, Kota Malang.
4. Lafayette Coffee & Eatery Malang
 Lafayette Coffee & Eatery Malang. Foto: Instagram Lafayette Coffee & Eatery Malang |
Lokasinya di Jalan Semeru Nomor 2-4, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Lafayette Coffee & Eatery merupakan kafe dengan nuansa heritage. Desain yang ditawarkan juga elegan, sehingga cocok untuk mengabadikan momen dan dibagikan di media sosial.
Wifi di kafe ini dapat menjangkau seluruh area sehingga menjadi tempat yang pas untuk mengerjakan tugas. Menu yang ditawarkan juga cukup beragam dan harganya terjangkau. Ada menu Western food, Asian food, kopi, susu, teh, dan aneka dessert.
5. Litchi Cafe
 Litchi Cafe di Malang. Foto: Instagram Litchi Cafe |
Litchi Cafe cocok untuk dijadikan tempat nongkrong maupun berburu foto Instagramable. Bagaimana tidak, kafe ini memiliki desain bangunan megah dan cozy.
Lokasinya di Jalan Leci Nomor1, Bareng, Kota Malang.
Menu makanan yang ditawarkan beragam mulai dari katsu curry, bulgogi beef, spicy beef, dan lainnya. Untuk minuman ada red velvet, green tea, dan lainnya. Citarasa menu-menu tersebut modern dan harganya lumayan bersahabat.
Nah itu tadi lima rekomendasi kafe tematik yang wajib coba di Kota Malang. Selamat mencoba, semoga sesuai selera ya!
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/dte)
