Petani Apel Beralih Tanam Jambu-Jeruk, Luas Lahan di Kota Batu Tersisa 900 Ha

Petani Apel Beralih Tanam Jambu-Jeruk, Luas Lahan di Kota Batu Tersisa 900 Ha

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Kamis, 25 Jan 2024 12:35 WIB
buah apel
Buah apel (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Kondisi pertanian apel di Kota Batu cukup memperihatinkan. Semakin sering merugi dibanding untung, membuat para petani apel mulai beralih tanaman.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu saat ini luas lahan apel di Kota Batu tersisa 900 hektare. Jumlah itu menurun drastis dibandingkan tahun 2012.

Di mana tahun 2012 luas lahan apel di Kota Wisata tercatat seluas 1.800 hektare. Artinya, luasan lahan pertanian apel tahun 2024 hanya tersisa setengahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terhitung sekarang hanya tersisa 50% saja. Tahun 2012 itu luasannya 1.800 hektare dan saat ini tersisa 900 hektare," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Heru Yulianto, Kamis (25/1/2024).

Ia mengatakan, sebagian besar para petani tidak lagi menanam apel. Mereka memutuskan beralih tanaman lain seperti jeruk hingga jambu.

ADVERTISEMENT

"Jadi ada yang ke jeruk, kemudian di Tlekung dulu terbesar dan sekarang tidak ada (Apel) dan banyak yang nanam jambu kristal dan jadi produk unggulan," terangnya.

Banyaknya petani yang menyerah dengan tanaman apel karena harga murah saat panen. Sehingga tidak bisa menutupi biaya produksi yang dikeluarkan.

Heru menjelaskan, faktor lain penyebab petani apel merugi karena kondisi pohon apel sudah tua, tanah rusak hingga global warming membuat hasil panen makin sedikit.

"Karena usianya (Pohon apel) sudah lebih 25 tahun, tanah rusak karena selama ini petani pakai pupuk kimia dan terjadinya perubahan iklim karena global warming," tambahnya.

"Persoalan itu pun tidak terjadi pada petani apel di Kota Batu. Tapi persoalan ini juga terjadi di daerah lain seperti Pasuruan dan Probolinggo," sambungnya.

Untuk mempertahankan apel yang merupakan ikon Kota Batu tidak habis, beberapa langkah dilakukan Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu.

Seperti melakukan revitalisasi lahan apel hingga menggandeng pihak akademisi menangani masalah penyakit maupun hama tanaman apel.




(hil/fat)


Hide Ads