Gua adalah sebuah lubang alamiah di tanah yang cukup besar dan dalam. Berikut ini sederet wisata gua yang unik di Jawa Timur.
Setiap gua mempunyai keunikannya tersendiri. Hal inilah yang menjadikan wisata gua menarik untuk dikunjungi.
Di Jawa Timur, ada banyak wisata gua yang dapat detikers temui. Salah satunya di kawasan Pacitan yang terletak di ujung barat Jawa Timur, yang dijuluki sebagai Kota Seribu Gua. Sebab, sebagian wilayahnya merupakan daerah karst yang menyimpan banyak gua di dalam perut bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, salah satunya ada yang ditetapkan sebagai gua terbesar dan terdalam se-Asia Tenggara. Penasaran? Berikut deretan gua di Jawa Timur dengan keunikannya masing-masing.
Wisata Gua Unik di Jawa Timur:
1. Gua Ngerong
Gua Ngerong berada di Kecamatan Rengel atau sekitar 30 kilometer ke arah selatan Kota Tuban. Objek wisata ini sangat memukau karena keindahan aliran sungai yang mengalir dari dalam gua.
Air sungai ini tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Pengunjung juga dapat berenang bersama berbagai jenis ikan yang hidup dalam sungai tersebut. Selain itu, gua ini dihuni ribuan kelelawar.
Keunikan dari gua ini, para pengunjung yang datang akan dikejutkan dengan banyaknya ikan di sungai dekat gua, yang memiliki air sangat jernih. Dan biasanya, para pengunjung akan melemparkan biji kapuk randu ke dalam sungai supaya ikan-ikan tersebut dapat mengapung dan berebutan makan.
Untuk harga tiket masuk ke Gua Ngerong sebesar Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per orang. Jam operasionalnya, gua dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
2. Gua Istana Maharani
![]() |
Gua Istana Maharani terletak di Tanjung Kodok, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Tepatnya sekitar 500 meter dari Pantai Utara Jawa dan berada pada kedalaman 25 meter di bawah permukaan tanah.
Gua ini memiliki gugusan stalaktit-stalagmit yang sangat mempesona. Stalaktit dan stalagmit tersebut ada yang diberi nama Lingga Pratala, Yoni Pratiwi, Cempaka Tirta, Karang raja Kadal, Selo Gajah, bunga mawar, pohon beringin, dan berbagai bentuk lainnya yang tentunya unik dan indah.
Stalaktit dan stalagmit ini masih tubuh dan terus tumbuh sekitar satu sentimeter setiap sepuluh tahun. Puluhan lampu menerangi komplek Gua Maharani untuk menyorot gugusan stalaktit dan stalagmit, sehingga memantulkan cahaya warna-warni yang menakjubkan. Di bagian dalam gua terdapat pemutar musik untuk menambah kenyamanan para pengunjung.
Perlu diperhatikan para pengunjung tidak diperkenankan membawa tas, jaket, helm atau topi ke dalam gua. Barang-barang itu dapat dititipkan secara gratis kepada petugas jaga.
Untuk harga tiket masuk ke Gua Ngerong sebesar Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu per orang dengan jam operasional dibuka setiap hari. Mulai pukul 07.30 sampai 17.00 WIB.
3. Gua Gong
![]() |
Gua Gong berada di kawasan Dusun Pule, Desa Bromo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Gua ini adalah gua terindah dan terdalam di antara gugusan gua yang berada di sekitarnya. Di sekitarnya terdapat Gua Tabuhan dan Gua Putri. Gua Gong terletak di salah satu puncak bukit Karst yang terjal.
Penamaan Gua Gong berkaitan erat dengan salah satu perangkat gamelan Jawa. Konon, pada waktu tertentu, terdengar bunyi-bunyian seperti gamelan Jawa maupun pertunjukan reog dalam gua ini. Oleh karena itu, masyarakat menamakannya dengan Gua Gong.
Ketika memasuki kawasan gua tersebut, para pengunjung diharuskan menaati tata tertib, meliputi berbicara sopan, saling menghormati, berjalan melalui jalur yang telah ditentukan, dan setiap rombongan harus didampingi oleh pemandu.
Di dalam gua ini juga terdapat ruang Sedang Bidadari, yakni sedang kecil dengan air yang dingin dan bersih dan sebelahnya ada ruang Bidadari karena menurut legenda setempat, terkadang terdapat bayangan seorang wanita cantik dalam ruangan ini.
Dua ruangan selanjutnya adalah ruang Kristal dan Marmer di mana tersimpan batu kristal dan marmer di bagian atas dan samping gua. Memasuki ruang Lima akan sedikit lapang. Kemudian, ruang Enam merupakan ruang pertapaan. Terakhir, ruang Ketujuh adalah batu gong di mana batu-batu ini akan menghasilkan suara seperti gong apabila ditabuh.
Bagi yang ingin menjelajahi tempat ini akan dikenakan biaya tiket masuk sekitar Rp 5 ribu per orang. Tersedia juga perlengkapan lainnya, seperti sewa senter Rp 5 ribu, dan biaya pemandu Rp 30 ribu.
4. Gua Luweng Ombo
Gua Luweng Ombo yang berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan ini merupakan gua terbesar dan terdalam di Pulau Jawa. Gua ini memiliki kedalaman mencapai 130 meter dan diameter mulut gua sebesar 50 meter. Sehingga memberikan pengalaman menjelajahi isi gua yang berkesan.
Keunikan dari gua ini, yaitu terdapat lorong-lorong horizontal yang dapat dijadikan sebagai tempat peristirahatan bagi para penjelajah gua. Diperkirakan gua ini terbentuk karena adanya peristiwa pengangkatan batu gamping dari dasar laut sekitar berjuta-juta tahun yang lalu.
Pada bagian permukaan dinding gua tampak ditumbuhi lumut karena adanya rembesan air. Sehingga memberikan panorama seisi gua yang mempesona.
Para pengunjung diharapkan dapat memperhatikan standar penjelajahan gua, dan menguasai penggunaan peralatan keselamatan selama berada di dalam gua. Seperti tali, carabiner, descender, dan ascender.
Untuk biaya akses masuk gua ini sebesar Rp 25 ribu per orang dengan jam operasional dibuka setiap hari selama 24 jam. Sehingga memberikan kebebasan bagi para pengunjung dalam menjelajahi seisi gua ini.
5. Gua Akbar
![]() |
Gua Akbar berada di Desa Gedongombo, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Gua ini mempunyai beberapa lorong yang diperkirakan sepanjang 1.200 meter, dilengkapi penerangan warna-warni. Sebelum memasuki bagian dalam mulut gua, para pengunjung dapat menyaksikan relief-relief yang terpasang di sepanjang dinding yang menceritakan sejarah Tuban, sejarah penyebaran agama di Tuban, dan kebudayaan daerah setempat.
Memasuki bagian dalam mulut gua, pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan gua berupa bebatuan alam, stalagmit, dan stalagtit. Tersedia akses berupa jalan setapak yang dilengkapi pagar, sehingga memudahkan perjalanan para pengunjung menyusuri bagian dalam gua tersebut.
Tersedia pula kawasan penangkaran beberapa hewan, dan sumber mata air alami yang diberi nama Kedung Tirta Agung. Konon katanya, gua ini pernah dijadikan sebagai tempat pertapaan oleh Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang.
Untuk biaya tiket masuk ke gua ini sebesar Rp 7 ribu sampai Rp 10 ribu per orang, belum termasuk biaya parkir. Jam operasional yang diberlakukan setiap harinya mulai pukul 07.00-18.00 WIB.
6. Gua Lowo
![]() |
Gua Lowo dinobatkan sebagai gua terpanjang di Asia Tenggara. Lokasinya berada di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Total panjangnya 2.000 meter.
Akan tetapi hanya sekitar 850 meter yang dapat dijangkau oleh para pengunjung. Sebab sisanya belum tersedia akses dan terhalang oleh aliran sungai yang cukup deras.
Di sekitar gua, ada sebuah patung yang diberi nama Sri Ratu Lowo yang menyimbolkan ratu dari seluruh kelelawar yang menghuni kawasan Trenggalek. Selain itu, ada dua patung lagi yakni Lowo Cakra dan Lowo Gada yang menyimbolkan panglima dan patih di gua ini.
Uniknya, bebatuan yang terdapat di dalam gua menyerupai hewan seperti kura-kura, singa, sangkar, dan batu sepasang kaki. Ketika memasuki mulut gua, para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan lampu warna-warni yang terpasang di sela-sela bebatuan.
Bagi yang hendak memasuki gua ini dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang. Jam operasional dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
7. Gua Lebar
Gua Lebar berada di Kelurahan dalpenang, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Ini merupakan gua buatan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dan difungsikan sebagai tempat persembunyian bangsa penjajah.
Gua ini terbentuk karena adanya ledakan bom, sehingga membentuk sebuah cekungan berukuran lebar untuk tempat persembunyian sekaligus persenjataan.
Gua ini memiliki cekungan dengan kedalaman sekitar 100 meter. Sebelum dijadikan sebagai destinasi wisata alam, gua ini sempat dijadikan sebagai lokas penambangan batu kapur.
Ketika memasuki kawasan gua ini, para pengunjung akan disapa dengan patung penjaga gua bernama Patung Sakera. Kemudian pengunjung dapat menjelajahi gua melalui akses tangga yang tersedia.
Memiliki ketinggian 500 meter dari atas permukaan laut, memudahkan para pengunjung menikmati pemandangan Kota sampai ke posisi pandang sebelah timur, barat, dan utara. Sementara itu, dari arah selatan tampak bagian Selat Madura.
Untuk biaya tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orang, belum termasuk biaya parkir. Jam operasional yang diberlakukan setiap harinya selama 24 jam, sehingga para pengunjung dapat menjelajahi isi gua ini dengan leluasa.
(sun/iwd)