Kawah Ijen Tutup Mendadak, Pelaku Wisata Banyuwangi Sambat Harus Putar Otak

Kawah Ijen Tutup Mendadak, Pelaku Wisata Banyuwangi Sambat Harus Putar Otak

Eka Rimawati - detikJatim
Rabu, 03 Jan 2024 17:10 WIB
Foto dokumen Kawah Ijen
Kawah Ijen (Foto file: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Destinasi Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mendadak tutup sementara. Sejumlah pelaku wisata di Banyuwangi harus putar otak agar wisatawan yang terlanjur memakai jasanya tidak kecewa.

Pengelola Jasa perjalanan wisata Yuk Banyuwangi Didik Indra Pratama mengungkapkan bagaimana keputusan penutupan Kawah Ijen itu memang terjadi sangat mendadak.

Dia mengaku mengikuti rapat rencana penutupan itu sehari sebelum BBKSDA mengeluarkan surat edaran resmi tenda penutupan TWA Kawah Ijen. Imbasnya, waktu untuk memberi pengertian kepada wisatawan sangat singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, rata-rata pengguna jasa sudah memesan jasa dan tiket jauh-jauh hari. Seharusnya, kata dia, pengumuman penutupan itu menggandeng pelaku jasa wisata agar bisa lebih dulu melakukan sosialisasi.

"Bagi customer, bagi wisatawan itu, apalagi bagi yang sudah terlanjur memesan tiket terutama bagi yang luar negeri kalau dari Surabaya atau kota sekitarnya mungkin masih bisa ya ke Banyuwangi atau kita yang di Banyuwangi sewaktu-waktu bisa ke Ijen. Tapi yang dari luar negeri itu kan belum tentu sekali seumur hidup," terang Didik.

ADVERTISEMENT

Didik sebagai pengelola Yuk Banyuwangi pun memutar otaknya agar wisatawan tidak lari. Yakni dengan memberikan 2 opsi kepada wisatawan yang sudah terlanjur memesan jasa dan membuat rencana perjalanan.

"Opsi yang pertama adalah tetap datang ke Banyuwangi dengan mendatangi destinasi wisata lain seperti Kawah Wurung, Baluran, Purwo, dan Pulau merah," kata Didik kepada detik Jatim Rabu (3/1/2024).

"Opsi kedua mengubah jadwal secara gratis. Jadi kami tawarkan mengubah jadwal minggu depan atau bulan depan atau silakan menyesuaikan waktunya, nanti kami akan tetap bantu untuk penjadwalan secara gratis," kata Didik.

Ia mengaku kerugian secara material tidak ada, namun kerugian non materiil tentu dirasakan saat kepercayaan pelanggan menurun. Disisi lain potensi kerugian material juga sudah dialami, karena dalam 2 hingga 3 hari ini wisatawan ke Ijen cukup tinggi.

Hal serupa dilakukan Pengelola PT Ijen Traveller Indonesia Agus mulyadi. Dia harus putar otak agar pelanggannya tidak kecewa dengan kegagalan mendaki Ijen pada 3 Januari ini.

Padahal, sudah ada 26 pelanggannya yang tinggal di hotel dan homestay di Banyuwangi yang siap mendaki tetapi gagal. Bahkan sejumlah wisatawan lainnya saat ini masih ada yang memesan lewat daring.

"Sekaliber Ijen, wisata internasional, kok main tutup buka kayak wisata ecek-ecek. Saya pribadi yang sudah stay di homestay dan hotel sekarang sekitar 26 orang, belum yang via booking," kata Agus.

Sebagai salah satu pelaku jasa wisata di kawasan Ijen, Agus pun mengaku sangat terkejut karena penutupan Kawah Ijen itu menurutnya sangat mendadak.

"Kaget saja, kasihan tamu-tamu yang sudah terlanjur ada di banyuwangi. Seharusnya ada pemberitahuan sebelumnya. Kok dadakan? Alasan penutupan juga kurang rasional, evaluasi tamu," keluhnya.

Agus pun mengaku dirinya terpaksa membatalkan sejumlah rencana pendakian wisatawan. Dia juga harus menawarkan alternatif tujuan wisata lain kepada wisatawan yang sudah telanjur datang.

Meski demikian, di luar kekecewaan mereka, para pelaku bisnis pariwisata di Banyuwangi memahami bahwa Kawah Ijen adalah wilayah konservasi. Mereka hanya berharap, di kemudian hari penutupan tidak diputuskan mendadak.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads