.webp)
Kota Surabaya tak hanya terkenal dengan sisi historisnya. Namun, Kota Pahlawan ini juga menyimpan potensi kekayaan wisata yang tak boleh untuk dilewatkan. Salah satu yang menjadi primadona yakni wisata pesisir pantai.
Pesisir pantai Surabaya ini terbilang cukup luas, yakni membentang dari utara atau kawasan Kenjeran hingga barat, yakni Romokalisari Surabaya. Potensi ini juga dilirik dan terus dikembangkan Pemkot Surabaya.
Seperti di pesisir Kenjeran, wilayah ini setidaknya memiliki tiga objek wisata andalan. Meliputi Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Jembatan Surabaya, dan yang terbaru Taman Suroboyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesisir Kenjeran ini dipadati pengunjung baik dari Surabaya maupun luar Kota Surabaya. Puluhan roda 2 dan 4 memenuhi lahan parkir THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran. Para wisatawan berbondong-bondong mendatang tempat wisata ini untuk meluangkan waktu bersama keluarga.
Dengan tarif masuk sebesar Rp 10.000 untuk weekdays dan Rp 15.000 untuk weekend, THP menyuguhkan sejumlah spot untuk dinikmati para pengunjung. Termasuk stan kuliner, stan aksesoris, gazebo, anjungan hingga pesona pantai yang langsung menghadap Jembatan Suroboyo.
Anak-anak pun tampak asik bermain air di pinggir pantai. Tak sedikit dari wisatawan yang menggelar tikar sambil menikmati hidangan kuliner bersama keluarga atau orang tercinta.
Indah salah satunya, ia merupakan wisatawan yang datang bersama keluarga kecilnya. Ia memilih THP Kenjeran karena dirasa cocok untuk dijadikan jujukan liburan bersama keluarga.
"Lumayan seru sih. Di sini udaranya kan enak, terus anak-anak juga bisa sambil main air di pinggir pantai terus banyak makanannya jadi nggak harus jauh-jauh pergi ke luar buat cari makan. Cocok aja buat liburan sama keluarga," kata Indah kepada detikJatim, Minggu (24/12/2023).
 Pesona kawasan pesisir Surabaya Foto: (Savira Oktavia/detikJatim) |
Tak hanya di THP Kenjeran, wisatawan juga tampak memadati Pantai Kenjeran Watu-watu dan Taman Patung Suroboyo. Lokasinya yang bersebelahan dan tidak dikenai tarif masuk, menjadi alasan para wisatawan berbondong-bondong ke sini.
Pantauan detikJatim di lokasi, puluhan kendaraan tampak terparkir. Wisatawan pun duduk lesehan sambil menikmati angin yang berembus dengan suasana pantai dan ombak kecil yang menggulung. Beberapa di antaranya juga terlihat mencoba jasa sewa perahu.
Bergeser ke samping, pengunjung juga turut menikmati sensasi melepas penat di Taman Patung Suroboyo. Taman ini termasuk salah satu taman terbaru yang ada di Kota Pahlawan. Terdapat patung ikon Kota Surabaya yakni Suro dan Boyo yang berdiri kokoh di tengah taman. Area tengah taman ini juga dilengkapi sederet pedagang yang menjajakan dagangannya. Taman ini ramah untuk anak-anak lantaran hadir dengan arena bermain.
Tak hanya wisatanya, pesisir Kenjeran juga menyuguhkan kuliner khas ala pesisirnya. Kuliner khas pesisir ini dapat detikers temui di sepanjang jalan dari THP Kenjeran menuju ke Taman Patung Suroboyo. Dari lontong kupang, lontong balap, aneka kerupuk ikan hingga ikan asap.
Selain di pesisir Kenjeran, Surabaya juga memiliki potensi ekowisata lainnya melalui Romokalisari Adventure Land. Wisata Romokalisari Adventure Land ini baru diresmikan pada 2020 oleh Wali Kota Tri Rismaharini. Wahana wisata Romokalisari Adventure Land ini berlokasi di kawasan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
Tidak hanya sebagai wisata, Romokalisari Adventure Land ini juga sebagai ladang penghasilan 100 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tempat wisata ini menyediakan 8 wahana bagi para wisatawan.
Wahana yang tersedia meliputi mini zoo, arena berkuda, wisata perahu, ATV, sepeda air, perahu kano, sekoci, serta jet ski. Adapun tarif per wahana mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per orang.
Setelah puas menjajal berbagai wahana Romokalisari Adventure Land, pengunjung bisa bergeser ke area food court. Salah seorang pengunjung, Weni asal Sidoarjo menyampaikan kepuasannya berwisata ke Romokalisari Adventure Land.
"Ke sini cuman buat nongkrong aja sih karena tempatnya kan dingin, enak aja buat nongkrong sama temen. Masuknya kan bebas ya, nggak bayar. Palingan kalau naik perahu ya sama keluarga atau nggak ramai-ramai," tutur Weni kepada detikJatim.
(hil/dte)
