Libur telah tiba, apakah kamu berencana pergi wisata edukasi di Malang? Malang memiliki julukan Kota Wisata karena menyimpan banyak tempat wisata, salah satunya wisata edukasi.
Wisata edukasi menjadi incaran masyarakat untuk dikunjungi ketika hari libur sekolah. Selain memberi kesenangan pada anak, wisata ini juga mengedukasi anak sehingga mereka dapat belajar sambil bermain.
Wisata Edukasi di Malang
Berikut delapan wisata edukasi di Malang yang cocok dikunjungi saat liburan sekolah. Untuk lebih jelasnya, simak uraian di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Museum Brawijaya
![]() |
Museum Brawijaya terletak di Jalan Besar Ijen Nomor 25A, Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Bagi masyarakat umum yang ingin berkunjung ke Museum Brawijaya dikenakan biaya masuk Rp 10 ribu per orang.
Banyak koleksi yang dipamerkan di museum ini mulai dari kendaraan masa lalu, pakaian yang pernah dipakai pahlawan, senjata perang, berbagai macam keris dari pahlawan, gerbong maut yang menewaskan ratusan rakyat saat perjalanan dari Bondowoso ke Surabaya, hingga komputer masa lalu.
2. Museum Mpu Purwa
![]() |
Museum Mpu Purwa terletak di lingkungan Perumahan Griya Shanta, Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang. Museum Mpu Purwa buka setiap hari Sabtu hingga Kamis pukul 08.30-15.00 WIB, hari Jumat pukul 08.30-14.00 WIB, dan hari Senin tutup.
Biaya masuk museum gratis, pengunjung hanya perlu melakukan scan barcode di meja depan sebagai tanda mengisi buku tamu. Koleksi Museum Mpu Purwa bermacam-macam, dan yang paling dikenal adalah arca.
Terdapat lima koleksi arca kerajaan di museum ini, yaitu Kerajaaan Kanjuruhan, Singhasari, Majapahit, Kediri, dan Mataram Kuno. Terdapat 136 koleksi benda bersejarah yang disimpan di Museum Mpu Purwa Malang.
Salah satu koleksi paling istimewa adalah Arca Ganesha Tikus. Konon, arca tersebut merupakan satu-satunya Arca Ganesha di Indonesia yang tidak ada di museum lainnya.
Terdapat beberapa lukisan yang dipajang di dinding museum. Lukisan ini berbentuk semi pahat yang menceritakan Kerajaan Singosari. Lukisan ini dipajang di dinding museum yang berada di bagian luar.
Museum Mpu Purwa terdiri dari dua lantai, di mana lantai pertama berisi arca-arca, teks Sumpah Palapa Gajah Mada, informasi mengenai Candi Badut, Situs Karuman, Batu Kenong, dan lain-lain.
3. Museum Ganesya
![]() |
Museum Ganesya (Gelar Indonesia Budaya) terletak di Jalan Graha Kencana Raya, Jalan Raya Karanghlo, Karanghlo, Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 10.00-23.00 WIB. Harga tiket masuk dibanderol Rp 25 ribu.
Banyak koleksi sejarah yang disimpan di museum ini seperti artefak pusaka tradisional, pataka (lambang legitimasi kerajaan), keris, manik-manik, terakota, arca, prasasti yang merupakan manifestasi kekayaan Nusantara masa lampau.
Museum ini juga menghadirkan kebudayaan Indonesia seperti seni topeng, wayang, dan khasanah Panji dengan beragam bentuk dan karakter dari tradisional hingga modern.
Seperti topeng Panji, Menak, Majapahit, dan wayang kulit, krucil, klitik, beber, gedog, kesenian Reog Ponorogo, gamelan, serta wayang golek Wali Songo, dan wayang Potehi Laksamana Cheng Ho.
4. Museum Motor Klasik
![]() |
Museum Motor Klasik terletak di Jalan Bunga Vinolia, Nomor 6b, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Museum ini merupakan hasil besutan SMK National Media Center (NMC).
Terdapat sekitar 200 koleksi yang dipersiapkan dengan baik untuk membawa pengunjung seolah-olah menyusuri lorong waktu ke masa lalu. Museum ini menghadirkan beberapa motor klasik berjenis vespa tua hingga terbaru, motor pedal, Honda series, Yamaha, Suzuki hingga Kawasaki hingga beberapa motor trail.
5. Museum Musik Indonesia
![]() |
Museum Musik Indonesia terletak di Gedung Penunjang Museum Mpu Purwa lantai 2 Jalan Soekarno Hatta, Perum Griya Shanta Blok B Nomor 210, Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang.
Museum ini merupakan satu-satunya museum bertema musik yang ada di Indonesia. Terdapat piringan hitam, kaset, CD, hingga DVD musisi tanah air mulai era Gombloh dan Dara Puspita, hingga grup-grup yang masih mengeluarkan album fisik.
Museum ini didirikan melalui perjalanan yang cukup panjang hingga akhirnya diakui dan diresmikan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada 19 November 2016. Jam buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 10.00-17.00 WIB.
6. Kampung Wisata 100 Topeng
![]() |
Kampung Wisata 100 Topeng terletak di Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Untuk dapat masuk ke kampung ini dikenakan biaya Rp 5 ribu per orang. Kampung ini terlihat cukup atraktif dengan dua patung raksasa berukuran 7,5 meter.
Kedua patung itu patung topeng Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji. Banyak kerajinan topeng yang tersebar menjadi penghias kampung ini. Pengunjung dapat belajar membuat dan mewarnai topeng sesuai kreasi.
7. Indonesia Old Cinema Museum
![]() |
Indonesia Old Cinema Museum terletak di Jalan Soekarno Hatta Nomor 45, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 10.00-22.00 WIB.
Pada tahun 1977-1992, Indonesia Old Cinema merupakan salah satu perusahaan yang sukses menyediakan jasa hiburan layar tancap. Sang pemilik, Hariadi memiliki 45 proyektor untuk memberi hiburan kepada masyarakat di seluruh Jawa Timur.
Perusahaan ini menghadirkan film-film viral pada masa itu. Koleksi pada museum ini berupa koleksi pribadi, desain poster, film-film dalam bentuk gulungan pita seluloid, majalah filmlawas, tiket, selebgram film, dan spanduk untuk promosi layar tancap.
8. Kampung Wisata Keramik Dinoyo
![]() |
Kampung Wisata Keramik Dinoyo terletak di Jalan Mt.Haryono 9 Nomor 336, Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-15.00 WIB.
Perajin keramik Dinoyo sudah ada sejak zaman dahulu. Mereka berkembang secara turun-temurun dari warisan nenek moyang sejak zaman Kerajaan Kanjuruhan yang berdiri pada abad 7 masehi.
Sudah seharusnya masyarakat mencintai produk dalam negeri, salah satunya dengan mengunjungi Kampung Wisata Keramik Dinoyo. Berbagai jenis keramik dijajakan di sana.
Mulai dari vas, mug, cangkir mini, teko lucu, serta berbagai jenis hiasan dan suvenir. Biasanya pengunjung akan diperkenankan membuat keramik dengan menggunakan bahan keramik mentah glasir.
Itulah wisata edukasi di Malang yang dapat dikunjungi ketika libur sekolah. Yuk rencanakan liburanmu mulai dari sekarang.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)