Mengintip Pekerja Tambang Banyuwangi Kerja Sembari Nikmati Healing

Mengintip Pekerja Tambang Banyuwangi Kerja Sembari Nikmati Healing

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 07 Sep 2023 17:36 WIB
pekerja tambang saat di pulau merah banyuwangi
Foto: Istimewa
Banyuwangi -

Pernahkah terbayang seperti apa bekerja di tambang? Terlihat sejumlah alat berat lalu lalang di area operasi tambang emas tujuh bukit, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

Lokasi ini bersanding dengan objek wisata Nasional Pulau Merah, yang menjadi destinasi wisata favorit di Banyuwangi setelah Gunung Ijen. Selain itu memiliki daya tarik alam memukau, pesisir pantai dengan ornamen bukit-bukit di sekitar pantai memikat mata.

Para pekerja bergelut dengan debu dan panas, sesekali diterpa angin. Bekerja di area operasi seluas 992 hektar tentu tidak mudah, di bawah tekanan disiplin kerja dan tingkat keamanan ekstra, pekerja tambang harus memiliki bekal mental yang kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurfalah dan Agus adalah 2 dari sekitar 3.000 pekerja di PT Bumi Suksesindo (BSI) mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit, perusahaan di bawah grup Merdeka Copper Gold, yang selama 4 Minggu harus standby di area side.

Memastikan tanggungjawab mereka tuntas. Sebagai Safety supervisor underground, Nurfalah bertugas di area underground di kedalaman 1.850 meter horizontal. 12 jam setiap harinya Nurfalah melakukan kontrol perawatan bawah tanah (underground).

ADVERTISEMENT

"Setiap hari saya harus memastikan maintenance and care di underground, ini kedalaman 1,8 kilo horizontal mulai dari portal," terang Nurfalah kepada detik Jatim, Kamis (7/9/2023).

Lelah itu pasti, 4 pekan tak boleh tinggalkan wilayah kerja tentu penat menggelayut. Tapi, diluar semua tekanan Nurfalah dan 3.000 lebih pekerja PT BSI mendapat kemewahan yang tidak dimiliki pekerja tambang lainnya di Indonesia.

Nurfalah sudah bekerja di lebih dari 5 perusahaan tambang di bawah pengelolaan asing dan nasional, baginya PT BSI memliki lokasi tambang paling nyaman.

"Ini adalah lokasi tambang yang paling nyaman dibanding tempat lain dekat pemukiman, warga masih padat, sinyal ada dan yang termewah dekat area wisata, kalau kita stres kerjaan refreshing nya masih enak," katanya.

"Kondisi seperti ini sangat membantu sekali dengan kinerja. Kalau lelah langsung fresh lagi Khan," imbuhnya.

Sementara Dian Septi, External Affairs Bidang Komunikasi PT BSI juga menikmati kemewahan serupa.

"Sangat beruntung ya, dekat wisata jadi kalau capek lebih-lebih buat teman yang jauh dari luar kota kalau bosan ke lokasi wisata sangat dekat," ungkap Dian.

Roelly Fransza General Manager of Operations PT BSI menyatakan pihaknya mengaku pertambangan ini tidak hanya ikon nasional, melainkan luar negeri, yang hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar Pulau Merah.

"Salah satu ikon Mining di Indonesia tidak hanya bahkan dari luar negeri yang mana tambang bertetangga dengan wisata, pekerja disini bahkan susah membedakan antara kerja dan liburan," kata Roelly.

"Kalau di tempat lain wisata dan tambang seperti minyak dan air nggak bisa nyatu, tapai kalau di sini seperti minyak dan gorengan," tandasnya.




(erm/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads