Selain dikenal dengan beragam objek wisata, Kota Batu ternyata juga memiliki banyak penginapan unik sebagai akomodasi untuk wisatawan. Mulai dari penginapan yang mengusung konsep modern hingga klasik bisa dijumpai di Kota Batu.
Baru-baru ini ada satu penginapan bernuansa pedesaan yang jadi pilihan wisatawan. Bangunan kamar dari kayu hingga letaknya di kawasan lahan pertanian semakin memperkuat suasana pedesaan yang asri dan sejuk.
Penginapan tersebut bernama Manahayu Holistic di Dusun Sumbersari, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Beragam fasilitas mulai dari kamar mandi, TV LED, air panas, kafe hingga WiFi tersedia di penginapan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Giripurno Suntoro mengatakan penginapan bernuansa desa itu memang dibangun pihak desa menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) sejak beberapa tahun lalu. Khusus untuk penginapannya baru dibuka 2023.
"Pembangunannya sebenarnya sudah lama karena bertahap. Pada 2022 dibuka kafe dan restoran saja. Kemudian penginapan baru dibuka tahun ini. Syukur peminatnya cukup banyak sampai penuh-penuh kalau weekend," ujarnya saat ditemui detikJatim di Kantor Desa Giripurno, Rabu (9/8/2023).
![]() |
Untuk saat ini Manahayu Holistic menyediakan sebanyak tujuh kamar. Harga menginap sehari dibanderol Rp 350 ribu untuk family room dan Rp 300 ribu untuk single room.
"Family room dengan kapasitas tujuh orang itu ada cashback voucher Rp 75 ribu untuk makan di restoran atau pesan minum di kafe. Sama halnya dengan single room dapat cashback, cuman kalau single room hanya Rp 50 ribu," terang Suntoro.
Bagi wisatawan yang ingin menginap bisa melakukan reservasi atau pemesanan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar pengunjung bisa mendapatkan pelayanan dengan baik dan tidak khawatir kehabisan kamar yang memang jumlahnya masih cukup terbatas.
"Jadi maksimal H-1 sebelum menginap bisa pesan dulu via WhatsApp di nomor 0895366899847. Kadang penjaganya juga kan tidak selalu di tempat, jadi takutnya kalau langsung ke situ tidak bertemu dengan penjaganya," ungkapnya.
Saat ini, penginapan tersebut masih dikelola Sekertaris Desa (carik) bekerja sama dengan pihak ketiga. Rencananya pengelolaan akan dialihkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Giripurno.
"Dikelola carik sama pihak ketiga, ini cuman sementara. Soalnya BUMDes-nya baru saja pembubaran pengurus, masih tahap penyusunan lagi. Nanti kalau sudah siap baru diserahkan ke BUMDes," tandasnya.
(irb/fat)