.webp)
Sejumlah nelayan yang beroperasi di Teluk Prigi, Trenggalek mengikuti balap perahu dayung di Pantai Mutiara. Para peserta saling beradu kecepatan untuk menaklukkan lintasan sepanjang 250 meter.
Dalam lomba ini para peserta tak hanya mengandalkan kekuatan otot untuk mendayung, namun juga keseimbangan serta menjaga stamina agar tenaga tetap maksimal hingga haris finish.
Gelak tawa dan sorak sorai penonton ikut mewarnai jalannya perlombaan. Terlebih saat salah satu peserta terbalik karena tidak bisa menjaga keseimbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling sulit itu menjaga keseimbangan, di sisi lain harus berpacu dengan peserta lain," kata salah seorang peserta Sugiyono, Senin (24/7/2023).
Kepala Dinas Perikanan Trenggalek Cusi Kurniawati, mengatakan lomba balap perahu dayung ini merupakan rangkaian dari kegiatan Mutiara Underwater Festival and Conservation (MUF ON) 2023.
"Pesertanya untuk dayung ada 10 peserta, dari nelayan di sekitar Pantai Mutiara sini," kata Cusi.
Pihaknya berharap lomba tersebut dapat merekatkan tali persaudaraan di kalangan nelayan, sekaligus sebagai ajang kampanye untuk menjaga ekosistem pantai selatan Trenggalek.
"Kalau lomba balap perahu kunting seperti ini baru pertama digelar oleh dinas perikanan, namun untuk nelayan setempat sudah beberapa kali digelar dalam even-even lokal," imbuhnya.
Sbelum lomba balap perahu, jelas dia, pihaknya bersama relawan menggelar pembersihan sampah bawah laut di kawasan terumbu karang Pantai Mutiara.
"Tadi ada delapan relawan melakukan penyelaman untuk membersihkan sampah-sampah di terumbu karang. Tadi sampahnya beraneka ragam ada bungkus plastik, hingga karung," imbuhnya.
(dpe/fat)
