.webp)
Fenomena gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi di perairan Selatan Jawa dalam beberapa hari ke depan. Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai tidak diperkenankan berenang di laut.
"Semua objek wisata pantai tetap kita buka. Yang menjadi perhatian kita saat ini adalah keselamatan wisatawan, sehingga berenang di laut tidak diperkenankan," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Pacitan Turmudi, Minggu (9/7/2023).
Untuk memastikan wisatawan mendapat peringatan dini, Turmudi mengatakan pihaknya mengerahkan semua potensi di tiap kawasan. Para petugas akan berpatroli untuk menyampaikan informasi sejak pelancong masuk area wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah dipasang tanda bahaya di garis pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Bendera merah dan rambu tertulis itu menjadi pembatas sekaligus penghalang agar pengunjung tidak masuk zona bahaya.
"Peringatan sudah kami pasang pada area-area yang tidak memungkinkan untuk pengunjung bermain air," paparnya.
"Tetap patuhi rambu maupun arahan petugas. Utamakan keselamatan bersama agar tetap bisa menikmati keindahan panorama Pacitan dengan aman dan nyaman," ujarnya berpesan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko bilang gelombang tinggi yang terjadi tak lepas dari efek equatorial rossby. Fenomena alam ini terjadi di momen tertentu setiap tahun.
Mengutip data BMKG, Erwin menjelaskan ketinggian gelombang Samudera Hindia bisa mencapai 6 meter. Tentu saja, hal itu berdampak pada aktivitas warga di pesisir. Selain pariwisata, sektor lain terkena imbas langsung adalah perikanan tangkap.
"Semua yang beraktivitas di sekitar perairan kita imbau hati-hati dan menjauhi potensi bahaya. Sesuai komitmen bersama, kita semua siap selamat,'' tandas Erwin.
(dpe/fat)
