Resmi Dibuka, Surabaya Night Zoo Langsung Diserbu Pengunjung

Resmi Dibuka, Surabaya Night Zoo Langsung Diserbu Pengunjung

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Minggu, 25 Jun 2023 23:08 WIB
Surabaya -

Pembukaan hari pertama Surabaya Night Zoo (SNZ) diserbu pengunjung. Ada ratusan orang yang penasaran dan ingin menyaksikan langsung satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) saat malam hari.

Pantauan detikJatim di lokasi, para pengunjung tampak antusias. Mulai mengantre, menyimak arahan tour guide, hingga berfoto bersama sejumlah satwa nokturnal di KBS.

Dibanding siang hari, SNZ jauh lebih sunyi, dipenuhi lampu aneka warna, hingga diiringi suara jangkrik. Selain itu, pengunjung bisa menyaksikan langsung buaya air tawar dan burung yang dipandu langsung oleh pemandu. Pengunjung juga disuguhkan mapping lighting terkait sejarah KBS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di zona awal, pengunjung disuguhi welcoming fire dance. Lalu, masuk dan dikenalkan zona pembukaan tata tertib tentang SNZ. Selanjutnya, masuk ke zona mapping lighting soal historical story satwa KBS dan masuk ke replika matoa gorila.

Kemudian, pengunjung diajak masuk ke zona awal ajuarium yang berisi aneka reptil dan zona feeding time pisces tentang diorama, feeding time arapaima, hingga food corner. Lalu, menyambangi selter transit plaza sebelum mengakhiri sesi SNZ dan keluar dari KBS.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama KBS Khoirul Anwar mengatakan, sekitar 220 calon pengunjung telah mengantre. Namun, hanya sekitar 125 orang yang mendapat kesempatan untuk menyaksikan SNZ secara langsung.

"Kuota dibatasi, karena ada acara protokoler. Tapi, antusiasmenya yang belum terealisasikan hari ini akan dialokasikan di minggu berikutnya," kata Khoirul, Minggu (25/6/2023).

Surabaya Night ZooPengunjung Surabaya Night Zoo melihat salah satu satwa nokturnal. Foto: Praditya Fauzi Rahman

Khoirul menjelaskan, jumlah tersebut diklaim sesuai target tematik edukasi yang diharapkan KBS. Dengan tidak terlalu banyaknya pengunjung, bisa mendapat edukasi satwa nokturnal yang lebih intens dan mengena.

"Nanti tematik berikutnya akan bergerak tematik mulai fire on dance-nya, host-nya, tampilan di mapping lighting berkait historical satwa juga," papar dia.

Meski begitu, Khoirul menyayangkan masih ada pengunjung yang dinilai masih belum teredukasi dan memahami aturan yang ada. Di antaranya masih menggunakan flash saat foto, terlalu berisik, hingga merokok sembarangan.

"Harusnya lebih smooth ya, nggak berisik. Dengan kesadarannya, diharapkan memosisikan diri. Jadi, saat masuk ke sini silent betul dan mendengarkan dentuman suara dari satwa di hutan jangkrik. Kalau itu sudah terbentuk, ke depan mereka akan membatasi langkah-langkah pengunjung, misalnya foto pakai flash dan larangan merokok juga," ujarnya.

Khoirul memastikan, setiap satwa memiliki keeper atau penjaga. Sebab, mencakup kepentingan satwa dan kru dari hewan. Maka dari itu, ia menegaskan satwa yang memiliki keeper masing-masing tidak akan menyerang pengunjung kecuali ada yang sengaja mengusik atau mengganggu.

"Dijamin nggak serang pengunjung, karena menjaga jarak juga dan satwa di sini," jelas dia.

Sementara itu, salah satu keeper burung hantu, Ika darmayanti mengaku setuju dengan hal itu. Menurutnya, larangan flash bukan tanpa sebab.

"Memang tidak boleh pakai flash, bisa mengganggu kesehatan burung hantu. Ya meski setiap saat ada keeper-nya, jadi kalau ada apa apa siap menangani," ujar staf baru KBS itu.

Sedangkan, salah satu pengunjung, Oktaviani mengaku senang dengan salah satu wahana wisata baru di Kota Pahlawan itu. Menurutnya, selain baru, tiket masuknya juga terjangkau.

"Nggak ada masalah sih, malah bagus kalau malam. Apalagi tempatnya kan di tengah kota dan terjangkau. Tiketnya Rp 100 ribu, kalau warga Surabaya dapat potongan 25 persen, ini tadi saya cuma bayar Rp 75 ribu per orang," ujar wanita yang tinggal di Apartemen Puncak Permai, Surabaya Barat itu.

(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads