Pemerintah Kota Madiun akan mengembangkan wisata terowongan bawah tanah peninggalan zaman Belanda. Terowongan yang konon angker itu akan disulap menjadi destinasi wisata di Kota Madiun.
Hal ini dikatakan oleh Wali Kota Madiun Maidi kepada wartawan, Rabu (10/5/2023). Menurut Maidi, terowongan bawah tanah sangat berpotensi menjadi ikon wisata baru di Kota Madiun.
"Kami akan kembangkan wisata terowongan bawah tanah peninggalan zaman Belanda dan jadi ikon wisata baru di Kota Madiun," ujar Maidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terowongan bawah tanah ini ditemukan di Kantor Pemkot Madiun. Terowongan ini menembus Kantor Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur I (Bakorwil) di Kota Madiun hingga rumah tahanan militer di Jalan Ahmad Yani.
"Terowongan itu ditemukan di Balai Kota konon menembus Bakorwil mungkin juga hingga Rumah tahanan militer (RTM) yang dulu kita buat karantina pemudik saat COVID-19," kata Maidi.
Menurut Maidi, Pemkot Madiun belum berani melakukan penelusuran lebih lanjut sebelum menemukan peta dan tata kota yang dibuat Belanda di era penjajahan. Dalam waktu dekat, Maidi berencana akan berkunjung ke Belanda untuk mencari arsip tata kota dan peta terowongan bawah tanah yang dibangun Belanda di era kolonial.
"Kami akan kembangkan wisata bawah tanah peninggalan Belanda. Tunggu nanti setelah pulang saya dari Belanda. Di sana kami mencari peta berupa jarak, terowongan berapa dan di bawah luasnya berapa. Semua arsip itu ada di Belanda," ucap Maidi.
"Gedung ini kan dulu yang membangun Belanda (Kantor Wali Kota). Semestinya di sana ada arsip terkait pembangunan Kota Madiun. Sebelumnya, saya ke kearsipan di Jakarta, dimungkinkan ada bangunan di bawah tanah. Tetapi untuk lebih jelasnya kami butuh lebih banyak data lagi," imbuh Maidi.
Disinggung soal rumor angkernya terowongan, Maidi mengatakan tidak mempersoalkan hal ini.
"Kalau takut orang tentu nyebut angker tapi saya rasa tidak dengan orang Madiun. Kita akan gali sejarah Belanda di Kota Madiun," papar Maidi.
Maidi menambahkan, ia tidak hanya menelusuri arsip tentang tata kota wilayah Kota Madiun. Bersama sejumlah Kepala Daerah di Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), ia dijadwalkan akan mengunjungi sejumlah tempat di Belanda.
"Jadi tanggal 11 (Mei) ini saya akan ke Belanda untuk menelusuri arsip tata kota kita. Penelusuran ini penting untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Kota Madiun," tandas Maidi.
(hil/iwd)