Masjid Cheng Hoo Surabaya yang Terinspirasi Niujie Mosque Beijing

Masjid Cheng Hoo Surabaya yang Terinspirasi Niujie Mosque Beijing

Nanda Syafira - detikJatim
Kamis, 30 Mar 2023 12:51 WIB
Masjid Cheng Hoo di Surabaya
Masjid Cheng Hoo Surabaya/Foto: (Rois/detikTravel)
Surabaya -

Selain Masjid Namira Lamongan dan Masjid Tiban Malang, masih banyak masjid unik lainnya di Jatim. Salah satunya Masjid Cheng Hoo Surabaya.

Masjid ini berada di Jalan Gading No 2, Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya. Biasanya, sebuah masjid kental akan nuansa Arab. Namun masjid ini justru memiliki arsitektur bernuansa Tionghoa.

Nama 'Cheng Hoo' digunakan sebagai bentuk penghormatan pada Laksamana Cheng Hoo. Tokoh muslim dari Cina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas tentang Cheng Hoo

Di abad ke-15, bangsa Tionghoa berdatangan ke Nusantara untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam. Mengutip situs resmi Dunia Masjid Islamic Center, Laksamana Cheng Hoo (Admiral Zhang Hee) atau yang lebih dikenal dengan nama Sam Poo Kong atau Pompu Awang, datang dengan armadanya di Pantai Simongan, Semarang pada 1410.

Cheng Hoo yang berasal dari China, melakukan pelayaran untuk berdagang, menjalin persahabatan serta menyebarkan agama Islam dalam perjalanannya di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, ia juga merupakan utusan Kaisar Yung Lo untuk mengunjungi Raja Majapahit dan menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

ADVERTISEMENT

Pembangunan Masjid Cheng Hoo

Peletakan batu pertama Masjid Cheng Hoo Surabaya yakni pada 15 Oktober 2001. Bertepatan dengan perayaan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.

Pembangunan masjid ini diprakarsai para sesepuh, penasihat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Jawa Timur, serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. Masjid selesai dibangun pada 13 Oktober 2002.

Masjid Cheng Hoo Surabaya mampu menampung 200 jemaah. Bangunan masjid berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter persegi. Bangunan utamanya seluas 11 x 9 meter persegi.

Masjid ini juga memiliki delapan sisi di bagian atas bangunan utamanya. Uniknya, setiap angka memiliki filosofi.

Masih mengutip situs resmi Dunia Masjid Islamic Center, angka 11 merupakan ukuran kabah saat baru dibangun. Angka 9 melambangkan wali songo, dan 8 melambangkan pat kwa, yang bermakna keberuntungan atau kejayaan dalam bahasa Tionghoa.

Masjid Cheng Hoo Surabaya memiliki arsitektur unik dan bentuk yang mirip dengan Kelenteng. Namun tetap ada ornamen Arab di beberapa sisinya. Wujud akulturasi budaya Arab dan China.

Masjid ini didominasi warna merah bata, biru dan hijau. Dalam kepercayaan Tionghoa, warna-warna itu simbol kebahagiaan, kemasyhuran, harapan dan kemakmuran.

Mengutip situs Bappeda Litbang Surabaya, Pintu masuk masjid berbentuk pagoda dengan relief naga dan patung singa. Ada lafaz Allah di puncak pagoda.

Arsitektur masjid ini terinspirasi dari Masjid Niujie di Beijing. Dalam peresmiannya pada 28 Mei 2003, Masjid Cheng Hoo mendapat penghargaan MURI sebagai masjid pertama di Indonesia yang berarsitektur Tiongkok.

Selain menjadi tempat peribadatan muslim dan tempat wisata religi, Masjid Cheng Hoo juga menjadi tempat pendidikan, pengenalan budaya dan seni arsitektur yang ramai dikunjungi wisatawan.

Berikut Fasilitas di Masjid Cheng Hoo Surabaya:

1. Perlengkapan ibadah
2. Tempat Wudu
3. Kamar mandi/WC
4. Tempat penitipan sepatu/sandal
5. Taman bermain
6. Lahan parkir
7. Toko suvenir
8. Klinik akupuntur
9. Paud, TK, dan Sekolah Dasar
10. Lapangan basket
11. Gedung serbaguna




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads