Kawasan jalan yang persis berada di depan kantor Pemkab Bondowoso itu disulap menjadi beberapa fungsi. Yakni tempat untuk ngabuburit, sekaligus berburu takjil maupun kue, serta kudapan lainnya untuk berbuka puasa.
Tak hanya bermacam takjil, tapi juga tersedia kuliner beragam olahan sebagai lauk-pauk untuk berbuka puasa maupun sahur, bagi yang tak sempat maupun sedang enggan memasak di rumah.
Kemasannya pun bermacam. Mulai sekadar dibungkus plastik maupun kotak terbuat dari kertas hingga kemasan styrofoam. Sehingga, lebih praktis membawanya.
Di area jalan sepanjang sekitar 200 meter tersebut, terdapat setidaknya 100 stan terbuat dari tenda kerucut. Masing-masing stan berisi 2 pedagang. Mereka merupakan para pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang ada di Bondowoso.
"Lengkap sekali kulinernya. Dari takjil hingga kebutuhan lauk untuk berbuka maupun sahur," tutur Olif, salah seorang pengunjung saat berbincang dengan detikJatim, Rabu (29/3/2023).
![]() |
Ia mengaku, aktivitas pekerjaannya yang cukup padat di kantornya, menyebabkan ia tak sempat memasak untuk keperluan berbuka puasa di rumah.
"Lumayan terbantu. Semua keperluan untuk takjil, kudapan, serta lauk untuk buka dan sahur semua sudah tersedia di sini," pungkas Oliv.
Selain tempat berburu bermacam takjil, area tersebut juga cukup representatif untuk ngabuburit menunggu datangnya berbuka. Sebab, setiap hari ditampilkan bermacan hiburan di pentas yang memang disediakan.
Para penampil di panggung bazar tersebut berasal dari beberapa komunitas maupun kelompok, yang jadwalnya sudah diatur bergiliran. Pun bermacam genre. Mulai seni tradisional, modern, hingga kesenian bersifat Islami.
Terpisah, salah satu koordinator pedagang kaki lima, Santi, mengaku di Bazaar Ramdhan tahun ini ada sekitar 300-an pedagang yang terlibat. Mereka berasal dari para pelaku UMKM di Bondowoso.
"Bazarnya sebulan penuh. Jika tahun sebelumnya setelah berbuka puasa sudah tutup, sekarang sampai jam 9," pungkas Santi.
(hil/fat)